Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Akses Rumah Warga di Magetan Tertutup Selokan yang Dibuat Tetangga, Partini: Kita Tidak Bisa Lewat

Kompas.com - 12/02/2022, 06:51 WIB

MAGETAN, KOMPAS.com –  Akses dua rumah di Dukuh Belud, Desa Sukowidi Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tertutup oleh selokan.

Selokan tersebut sengaja dibangun oleh tetangga mereka.

Akibatnya, warga pun kesulitan untuk melintas apalagi dengan menggunakan kendaraan.

Baca juga: Tak Layak Pakai, 97 Kendaraan Pemkab Magetan Akan Dilelang

Penjelasan warga

Partini, salah satu pemilik rumah yang terdampak mengatakan, selokan tersebut dibuat oleh Sungkono, tetangga yang masih kerabat dengan mereka.

Pembuatan selokan tersebut berawal dari keinginan Partini menerbitkan sertifikat di lahan miliknya.

“Ini lahan dari peninggalan simbah saya mau saya sertifikatkan, tetangga saya itu sudah tanda tangan tapi lima hari kemudian membuat parit itu,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (11/02/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Magetan Naik, Kadinkes: Kemungkinan Omicron

Tak bisa lewat

Partini mengaku selokan sepanjang tiga meter dengan kedalaman setengah meter dan lebar sekitar setengah meter tersebut membuat rumahnya dan rumah saudaranya Jumadi terputus akses.

Sungkono juga melarang mereka memasang gorong-gorong, anyaman bambu atau sesek agak bisa dilewati.

“Kita tidak bisa lewat karena tidak boleh dipasangi gorong-gorong atau sesek,” tutur dia.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Magetan, 1 Rumah Roboh dan 3 Orang Terluka

Karena tak diizinkan memasang gorong-gorong maupun sesek, Partini dan Jumadi terpaksa menggunakan jalan alternatif untuk bisa mengakses jalan desa.

Mereka menggunakan jalan yang biasanya digunakan warga menuju ke sawah yang berada di sebelah selatan rumah Jumadi.

“Akhirnya kami membuat jalan di sini dibantu warga dengan menguruk jalan. Ini jalan ke sawah,” kata Partini.

Baca juga: Naik Dinosaurus Saat Kunjungi Mojosemi Forest Park Magetan, Erick Thohir, Bicara Ekositem Pariwisata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dianggap Meresahkan, Rumah di Atas Pohon di Kota Malang Dibongkar Satpol PP

Dianggap Meresahkan, Rumah di Atas Pohon di Kota Malang Dibongkar Satpol PP

Surabaya
Puluhan Tahun Berjualan, Pedagang Nasi Goreng Babi di Malang Ditertibkan Satpol PP

Puluhan Tahun Berjualan, Pedagang Nasi Goreng Babi di Malang Ditertibkan Satpol PP

Surabaya
Mahasiswa di Banyuwangi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Ibu

Mahasiswa di Banyuwangi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Ibu

Surabaya
Paksa Masuk Kafe di Kota Malang, Ardhito Pramono Ngaku Anak Politikus Pramono Anung

Paksa Masuk Kafe di Kota Malang, Ardhito Pramono Ngaku Anak Politikus Pramono Anung

Surabaya
Limbah Medis Ditemukan di Tumpukan Sampah Pekarangan Warga di Jombang, Diduga dari RS

Limbah Medis Ditemukan di Tumpukan Sampah Pekarangan Warga di Jombang, Diduga dari RS

Surabaya
Perdagangkan Anak di Bawah Umur, Muncikari di Pasuruan Ditangkap

Perdagangkan Anak di Bawah Umur, Muncikari di Pasuruan Ditangkap

Surabaya
Kisah Anang Akhmad Syaifudin, Mundur dari Ketua DPRD Lumajang gara-gara Tidak Hafal Pancasila

Kisah Anang Akhmad Syaifudin, Mundur dari Ketua DPRD Lumajang gara-gara Tidak Hafal Pancasila

Surabaya
Skenario Suami Kades, Mengaku Temukan Kardus Berisi Bayi, Ternyata Diduga Anak Hasil Hubungan Gelapnya

Skenario Suami Kades, Mengaku Temukan Kardus Berisi Bayi, Ternyata Diduga Anak Hasil Hubungan Gelapnya

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 22 Maret 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 22 Maret 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Ardhito Pramono Diduga Buat Keributan dan Lempar Gelas di Sebuah Kafe di Malang, Pengelola Sebut Sudah Berdamai

Ardhito Pramono Diduga Buat Keributan dan Lempar Gelas di Sebuah Kafe di Malang, Pengelola Sebut Sudah Berdamai

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Maret 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Maret 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Surabaya
Tarif Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Terbaru 2023

Tarif Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Terbaru 2023

Surabaya
Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Hendak Isi BBM, Terluka di Punggung hingga Polisi Ungkap Motif Pelaku

Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Hendak Isi BBM, Terluka di Punggung hingga Polisi Ungkap Motif Pelaku

Surabaya
Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Surabaya
Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke