Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbuat Asusila dan Resahkan Warga, 16 Anjal Diamankan Satpol PP

Kompas.com - 11/02/2022, 19:00 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Satpol PP Kabupaten Malang mengamankan sebanyak 16 anak jalanan (anjal) di kawasan pertigaan Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jum'at (11/2/2022).

Mereka diamankan karena ada laporan dari warga bahwa salah satu dari mereka berbuat asusila di kompleks Pasar Gondanglegi pada Kamis (10/2/2022) malam. Selain itu, warga juga diresahkan dengan adanya para anjal tersebut.

"Itu aduan terakhir dari masyarakat. Sebelumnya sudah ada beberapa aduan masyarakat tentang mereka karena mengganggu aktivitas warga setempat, misalnya karena minuman keras," ungkap Camat Gondanglegi, Prestiya Yunika saat ditemui di kantornya, Jum'at.

Baca juga: Wisatawan yang Mengaku Covid-19 Belum Bisa ke Malang karena Istrinya Masih Positif

Yunika mengatakan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran saat mengamankan para anjal itu. Sebab, dua dari 16 anjal tersebut sempat melarikan diri.

"Yang satu belum tertangkap. Petugas Satpol PP sedang mencari keberadaan satu orang ini," ujarnya.

Dari 16 anjal tersebut, mayoritas adalah anak di bawah umur. Hal itu karena mereka masih belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP).

Mereka berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Mereka ini berasal dari berbagai daerah. Ada dari Jawa Tengah, dari Lumajang dan Kabupaten Malang sendiri," tuturnya.

Baca juga: NZR Sumbersari Minta Maaf Atas Kericuhan Pertandingan Liga 3 di Malang

Setelah diamankan, para anjal itu dicukur rambutnya. Mereka akan dipulangkan ke alamat masing-masing dengan tujuan agar mereka tidak kembali ke jalanan.

"Semua akan kami pulangkan, meskipun kediamannya di Jawa Tengah," jelas Yunika.

Ma'rufi (16), salah satu anjal asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengaku berada di jalanan sejak usia 12 tahun. Hal itu dilakukannya karena terpengaruh oleh teman sebayanya.

"Ke Malang awalnya bersama enam orang teman. Namun berpencar saat berada di jalanan," katanya.

Dia yang hanya lulusan SMP itu mengaku kepergiannya tanpa izin kedua orangtuanya. Dia nekat pergi tidak berpamitan kepada kedua orangtuanya.

"Datang di Malang sejak kemarin. Kalau pergi dari rumah sudah sekitar satu bulan lalu," katanya.

Baca juga: Candi Peninggalan Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan di Malang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com