Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi di Persidangan, Ayah Tubagus Joddy Akui Minta Anaknya Hapus Instagram Story Usai Kecelakaan

Kompas.com - 11/02/2022, 12:21 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com -  Sidang lanjutan kasus kecelakaan keluarga Vanessa Angel dengan terdakwa Tubagus Muhammad Jody Pramas Setya atau Tubagus Joddy, digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jombang, Jawa Timur, Kamis (10/2/2022).

Dalam sidang kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kembali menghadirkan saksi, salah satunya yakni Tubagus Endang Lesmana, ayah Joddy.

Ayah Joddy mengakui meminta anaknya untuk menghapus unggahan Instagram (IG) Story yang menunjukkan perjalanan saat akan ke Surabaya.

Endang menuturkan, awalnya video perjalanan Joddy bersama keluarga Vanessa diposting di IG Story anaknya pada pukul 11.55 WIB. Video itu menunjukkan Jody yang bertindak sebagai pengemudi mobil.

Baca juga: Tubagus Joddy Mengaku Ngantuk Saat Sopiri Vanessa dan Bibi, Laju Mobil 120 Km Per Jam

Endang mengaku sempat berkomunikasi dengan anaknya setelah melihat unggahan di IG Story tersebut. Dia pun mengetahui bahwa kendaraan yang dikemudikan Jody itu sedang menuju ke Surabaya.

“Ada (komunikasi), sekitar jam 11.58 WIB, IG Story-nya jam 11.55 WIB. Makanya waktu itu saya langsung bertanya, ke mana bro?” ungkap Endang menanggapi pertanyaan hakim dalam sidang di PN Jombang, Kamis.

Dia mengungkapkan, berselang satu jam kemudian, Joddy menghubunginya dan menyampaikan kabar bahwa Pajero yang dikendarai mengalami kecelakaan.

Saat itu, Joddymemberikan kabar kepada keluarganya melalui WhatsApp.

“Pak, Joddy kecelakaan," kata Endang menirukan ucapan Joddy. "Itu jam 1 siang,” imbuhnya.

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Kecelakaan Vanessa Angel, Tubagus Joddy Didakwa Pasal Berlapis

Dalam kesaksiannya, Endang mengatakan tak lagi melihat Joddy mengunggah story baru di akun IG.

Dia lantas meminta Joddy menghapus unggahan IG Story sebelum terjadi kecelakaan.

Endang khawatir unggahan video perjalanan di IG Story yang menggambarkan perjalanan sebelum kecelakaan membuat situasi gaduh.

“Iya betul. Karena panik, saya jadi punya inisiatif seperti itu karena takut bikin gaduh,” ujar Endang menanggapi pertanyaan hakim.

Sidang kasus kecelakaan kendaraan keluarga Vanessa Angel dipimpin Ketua Majelis Hakim Bambang Setyawan dengan hakim anggota Joni Mauluddin Saputra dan Sudirman. 

Sementara Jody hadir secara virtual dari Lapas Kelas 2B Jombang.

Baca juga: Kondisi Tubagus Joddy di Tahanan, Rajin Ibadah dan Psikis Membaik

Kecelakaan Vanessa Angel

Sebelumnya diketahui kecelakaan di Kilometer 672-300 Jalan Tol Jombang-Mojokerto menewaskan Vanessa Angel dan suaminya.

Kepolisian menetapkan Joddy, sopir yang mengemudikan mobil sebagai tersangka.

Dalam dakwaan di pengadilan, Joddy dijerat dengan Pasal 310 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 tentang Lalu Lintas dengan ancaman enam tahun penjara dan denda Rp 12 juta.

Selain itu, dia juga dijerat dengan Pasal 311 Ayat 5 Undang-Undang Nomor 22 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp 24 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com