JEMBER, KOMPAS.Com – Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur melonjak dengan penambahan 95 kasus pada Selasa (8/2/2022).
Sebanyak 26 di antaranya berasal dari klaster Sekolah Calon Bintara (Secaba).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Lilik Layliah menjelaskan, kenaikan kasus di Jember terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi.
"Juga ada klaster di Secaba. Ada satu terpapar kemudian di-tracing sehingga bertambah," kata Lilik kepada Kompas.com via telepon, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: 2 Siswa dan 2 Guru SMAN 4 Jember Positif Covid-19, Bermula 1 Siswa Pingsan di Sekolah
Lilik memastikan, 26 orang yang terpapar dari klaster Secaba itu dalam kondisi sehat.
Kasus positif Covid-19 di Secaba, lanjut dia, terungkap ketika para pelajar hendak mengikuti pelatihan. Mereka menjalani testing terlebih dulu sehingga diketahui ada yang terpapar Covid-19.
Setelah dilakukan tracing, ternyata jumlah yang terpapar bertambah.
Sejumlah orang yang terpapar Covid-19 dari klaster Secaba itu saat ini menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat (isoter).
“Mereka selama 10 hari tidak boleh aktivitas keluar,” ucap dia.
Menurut Lilik, dari 95 kasus Covid-19 di Jember, 48 di antaranya merupakan warga Jember. Sedangkan 47 sisanya warga luar Jember.
"Karena mereka ber-KTP Jember sehingga dimasukkan kasus Jember," jelas Lilik.
Baca juga: Pejabat BPBD Jember Jadi Tersangka Pemotongan Honor Relawan Covid-19
Ia mengatakan, warga yang kontak erat dengan hasil negatif Covid-19, tetap diminta isolasi mandiri selama lima hari.
Setelah itu mereka akan kembali di-screening untuk memastikan bebas dari Covid-19.
“Kami tidak mengidentifikasi Omicron atau tidak, karena di Jember belum ada pemeriksaan khusus,” ucap Lilik.
Menurutnya, pemeriksaan varian Omicron hanya ada di laboratorium Surabaya. Sampel yang dikirim ke sana pun hanya yang memiliki gejala berat.
Lilik memastikan bahwa lonjakan kasus Covid-19 saat ini tak hanya terjadi di Jember melainkan juga di beberapa kabupaten di Jatim dan Indonesia.
"Dari 38 kabupaten/kota (di Jatim), yang terbesar di Surabaya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.