Melalui aplikasi ini, nantinya akan diketahui mana penghuni yang masuk ke dalam kategori MBR dan non MBR.
Baca juga: Hadapi Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19, Puskesmas di Surabaya Buka Pelayanan 24 Jam
Dalam aplikasi ini, nantinya juga ada data piutang atau tunggakan penghuni yang belum membayar biaya sewa rusun.
"Nanti kami juga siapkan pembayaran digital atau e-payment untuk memudahkan para penghuni membayar biaya sewa tiap bulannya, sehingga bisa dilakukan dimana pun dan kapan pun," kata Irvan.
Selain itu, pihaknya juga sedang mengkaji pengelolaan rusun itu dengan sistem BLUD.
Untuk bisa mewujudkan itu, Pemkot Surabaya sedang membuat kajian dan menyusun Perda dan Perwali-nya.
Ke depan, di setiap rusunawa juga akan dibuatkan semacam area komersil untuk menunjang biaya pemeliharaan rusun yang cukup besar.
Baca juga: Diduga Gelapkan 3.000 Botol Minyak Goreng, 2 Sopir Ekspedisi Ditangkap di Surabaya
Irvan mengatakan, biaya pemeliharaan rusun yang dikelola Pemkot Surabaya itu mencapai Rp 15 miliar per tahun.
Dengan adanya area komersil dan UMKM di rusunawa, biaya pemeliharaan rusunawa bisa dikompensasikan dari sana.
"Jadi, manajemen rusun ke depannya akan kita buat seperti apartemen profesional, meskipun tetap ada subsidinya," kata Irvan.
Ia berharap, dengan cara-cara ini ke depan pengelolaan rusunawa di Kota Surabaya menjadi semakin baik lagi.
"Melalui berbagai upaya ini, kami berharap pengelolaan dan manajemen rusun di Surabaya ke depannya akan lebih baik dan penghuninya sesuai dengan peruntukannya, yakni MBR," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.