Ke depan, Eri memastikan akan membangun rusun melalui PT YKP dan pihak swasta sehingga, pengelolaannya nanti murni dari swasta.
Pengelolaan rusun tersebut akan seperti apartemen tapi tetap dengan harga yang terjangkau.
"Ya rusunami lah kira-kira. Nantinya, warga yang sudah lulus dari rusun milik pemkot, bisa pindah ke rusunami ini, dan pemeliharaan dan pengelolaannya dilakukan langsung oleh mereka (swasta)," kata dia.
Sementara itu, Kepala DPRKPP Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad memastikan akan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki manajemen dan pengelolaan rusun hingga pendataan penghuni rusun.
Salah satunya dengan menciptakan aplikasi e-rusun. Aplikasi ini akan terkoneksi dengan data Dinsos SIM MBR dan juga data Dispendukcapil.
Melalui aplikasi ini, nantinya akan diketahui mana penghuni yang masuk ke dalam kategori MBR dan non MBR.
Baca juga: Hadapi Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19, Puskesmas di Surabaya Buka Pelayanan 24 Jam
Dalam aplikasi ini, nantinya juga ada data piutang atau tunggakan penghuni yang belum membayar biaya sewa rusun.
"Nanti kami juga siapkan pembayaran digital atau e-payment untuk memudahkan para penghuni membayar biaya sewa tiap bulannya, sehingga bisa dilakukan dimana pun dan kapan pun," kata Irvan.
Selain itu, pihaknya juga sedang mengkaji pengelolaan rusun itu dengan sistem BLUD.
Untuk bisa mewujudkan itu, Pemkot Surabaya sedang membuat kajian dan menyusun Perda dan Perwali-nya.
Ke depan, di setiap rusunawa juga akan dibuatkan semacam area komersil untuk menunjang biaya pemeliharaan rusun yang cukup besar.
Baca juga: Diduga Gelapkan 3.000 Botol Minyak Goreng, 2 Sopir Ekspedisi Ditangkap di Surabaya
Irvan mengatakan, biaya pemeliharaan rusun yang dikelola Pemkot Surabaya itu mencapai Rp 15 miliar per tahun.
Dengan adanya area komersil dan UMKM di rusunawa, biaya pemeliharaan rusunawa bisa dikompensasikan dari sana.
"Jadi, manajemen rusun ke depannya akan kita buat seperti apartemen profesional, meskipun tetap ada subsidinya," kata Irvan.
Ia berharap, dengan cara-cara ini ke depan pengelolaan rusunawa di Kota Surabaya menjadi semakin baik lagi.
"Melalui berbagai upaya ini, kami berharap pengelolaan dan manajemen rusun di Surabaya ke depannya akan lebih baik dan penghuninya sesuai dengan peruntukannya, yakni MBR," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.