Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerumunan Warga, Lampu di Kayutangan Heritage Malang Dimatikan Mulai Pukul 18.00

Kompas.com - 07/02/2022, 10:33 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai menerapkan kebijakan mematikan lampu di kawasan Kayutangan Heritage untuk mencegah kerumunan warga. 

Kebijakan itu berlaku mulai Minggu (6/2/2022) pukul 18.00 WIB sampai pagi hari dan akan menyesuaikan dengan perkembangan kasus Covid-19.

Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengatakan, kebijakan itu merujuk Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Selain itu, melihat situasi dan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Malang yang saat ini tertinggi nomor tiga di Jawa Timur.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Khofifah Fungsikan Lagi RS Lapangan Ijen Boulevard Malang

"Faktanya arus lalu lintas telah dialihkan ternyata masih banyak kerumunan di sana, sehingga informasi warga justru banyak kerumunan yang semestinya di tempat lain kita imbau untuk jaga jarak," kata Supiyan saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang terkait kebijakan tersebut.

Sementara untuk lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang Jalan Basuki Rahmat tetap dinyalakan.

Supiyan juga rutin melaksanakan operasi penertiban protokol kesehatan (prokes) Covid-19 untuk membubarkan kerumunan.

"Supaya mereka pulang kembali ke rumah masing-masing," kata Supiyan.

Dia berharap masyarakat dapat mendukung dan menyadari kebijakan yang ada untuk mencegah risiko penyebaran Covid-19 di Kota Malang.

Baca juga: Kota Malang Mulai Terapkan PTM 50 Persen

Sementara itu Kepala DLH Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan, kebijakan mematikan lampu hias itu bukan berarti melarang pengunjung untuk datang ke Kayutangan Heritage.

"Kami tidak pernah melarang kalau masyarakat mau menikmati Kayutangan Heritage silakan, tapi prokes tetap dilakukan. Jangan bergerombol, nanti kalau kondisi landai baru kita nyalakan lagi lampu hias itu," katanya.

Jika nantinya kebijakan tersebut masih kurang efektif, pihaknya masih memiliki opsi lainnya untuk meningkatkan prokes Covid-19 dengan melarang pengunjung duduk di bangku-bangku yang ada.

"Bisa juga itu nanti bangku-bangku kita tutup dengan diberi kayu, tetapi nanti melihat evaluasi yang ada dari efektivitas kebijakan saat ini dulu, masih kita pantau terus," katanya.

Baca juga: Jalan di Kayutangan Heritage Kota Malang Ditutup, Pedagang Pujasera Menjerit

Sebelumnya Pemkot Malang juga mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan kegiatan live music yang ada di Kayutangan Heritage.

Satlantas Polresta Malang Kota juga menutup Jalan Basuki Rahmat sepanjang kawasan Kayutangan Heritage mulai pukul 19.00 hingga 23.00 malam.

Berdasarkan rilis dari Diskominfo Jawa Timur untuk kasus aktif Covid-19 di Kota Malang sebanyak 688 kasus pada 5 Februari lalu dengan penambahan 137 kasus baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com