Pada tahun 1917, Sutomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Dua tahun kemudian, dia berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi hingga tahun 1923.
Di Belanda, Sutomo bergabung dengan Indische Vereeniging yang kemudian menjelma menjadi Perhimpunan Indonesia.
Baca juga: Biografi Dokter Sutomo: Pendiri Budi Utomo dan Kisah Cinta Beda Agama
Bahkan dalam periode 1920-1921, Dokter Sutomo dipercaya untuk memimpin Perhimpunan Indonesia.
Sepulangnya ke Tanah Air, Sutomo bekerja sebagai dosen di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS), di Surabaya.
Sutomo juga mendirikan Indonesian Study Club (ISC) pada tahun 1924.
ISC mengalami perkembangan pesat sejak didirikan. Maka pada tahun 1930, namanya diganti menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).
Melalui PBI, Sutomo banyak membantu rakyat dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Namun Sutomo tidak sempat menyaksikan bangsa merdeka dan terbebas dari penjajah.
Dokter Sutomo meninggal dunia pada 30 Mei 1938. Dia dimakamkan di Bubutan, Surabaya.
Untuk mengenang jasa-jasanya, Dokter Sutomo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 27 Desember 1961.
Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com