Khofifah menyatakan, meski secara nasional kasus Covid-19 merangkak naik, situasi di Jatim masih terkendali walau juga mengalami kenaikan kasus.
"Dan indikator penanganan pandemi di Jatim masih sesuai standar WHO," ujar Khofifah.
Sementara berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 3 Februari 2022, Khofifah menyebutkan, kapasitas testing di Jatim mencapai 4 kali standar WHO yakni 160-180 ribu tes PCR per minggunya.
Dengan testing yang memadai, presentase positivity rate di Jatim tercatat sebanyak 1,72 persen.
"Positivity rate tersebut masih sesuai dengan standar WHO yakni di bawah 5 persen. Sementara kita tahu saat ini positivity rate nasional adalah 8,95 persen," ucap Khofifah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sidoarjo Naik, Penularan lewat Transmisi Lokal
Ia melanjutkan, persentase tracing dari kasus positif di Jatim juga masih dalam kondisi memadai yakni 15,64.
Hal tersebut, menurut Khofifah, masih sesuai standar yang ditetapkan Kemenkes, yakni 15 orang per 1 kasus. Jika dibandingkan dengan tracing ratio nasional saat ini berada di angka 8,92.
Hal yang sama juga terjadi dalam persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim yang masih dalam kategori aman, meski penambahan kasus juga terjadi.
Tercatat saat ini BOR Isolasi di Jatim masih berada dalam angka 4,31 persen per minggunya.
Sedangkan BOR mingguan nasional sudah merangkak naik di angka 13,85 persen.
"Tentunya terkendalinya indikator epidemiologi ini berkat pengalaman sebelumnya dari Jatim dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat," ungkap Khofifah.
Baca juga: Guru di Jember Berkata Rasis ke Murid Asal Papua, Khofifah Turun Tangan
Khofifah berharap terjadinya gelombang Omicron yang juga dialami oleh negara-negara besar lainnya tidak membuat masyarakat kaget dan panik.
Pemprov Jatim bersama seluruh pemerintah daerah di Jatim akan kembali memperkuat protokol kesehatan dan terus menggencarkan pemberian vaksin primer dan vaksin penguat.
"Di negara besar lain gelombang Omicron ini terjadi selama 1-2 bulan. Kita tidak boleh panik dengan terjadinya kenaikan kasus. Tapi kita harus bersama-sama (sinergi) dan fokus pada penguatan prokes dan vaksinasi. Insyaallah kita bisa bisa mencegah kenaikan kasus dan mencegah jatuhnya korban akibat Covid-19," tutur Khofifah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.