MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji menyebutkan ada salah satu perkantoran di Kota Malang, Jawa Timur dengan 27 kasus Covid-19.
Meski demikian, Sutiaji enggan menyebutkan letak kantor tersebut.
"Ada satu kantor kemarin itu ada sampai 27 (kasus)," kata Sutiaji saat diwawancarai awak media di Hotel Pelangi, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Mahal, Pengusaha Kerupuk di Malang Merugi
Sutiaji juga mengungkapkan, kasus positif Covid-19 di Kota Malang terus bertambah.
Berdasarkan data rilis dari Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur dalam sehari terdapat 122 kasus tambahan dalam sehari.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pihaknya tetap berupaya dengan melakukan penguatan penanganan Covid-19 dengan tracing dan testing.
Selain itu juga melakukan penanganan terhadap penyembuhan pasien, misalnya dengan memberikan obat pendukung.
"Kemarin (1/2/2022) kan ada tambahan kasus 122. Nah ini mudah-mudahan ada percepatan penyembuhan, sehingga akan terjadi herd immunity dengan baik," kata Sutiaji .
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 2 Februari 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan
Sutiaji mengimbau masyarakat tidak cemas dengan adanya penambahan kasus Covid-19 tersebut.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah pun tetap berjalan.
Baca juga: Warga SMAN 8 Malang yang Reaktif Covid-19 Bertambah, PTM Dihentikan Total
Pihaknya melalui Dinas Kesehatan Kota Malang juga tetap menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) di Gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) di Kecamatan Blimbing untuk mengantisipasi adanya pasien yang membutuhkan.
"Saya masih tetap, enggak usah ada kecemasan, jadi kalau ada teman-teman kalau mungkin usia TK yang 6 sampai 11 tahun kan sudah hampir 100 persen untuk vaksin kedua. Ya jadi pertimbangan kami, tapi jangan ada kecemasan," ungkapnya.
Baca juga: 5 Pegawai Imigrasi Malang Reaktif Covid-19, Pelayanan Tatap Muka Dihentikan Sementara
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif membenarkan adanya salah satu perkantoran di Kota Malang yang memiliki 27 kasus Covid-19.
"Iya itu ada, ya klaster tempat kerja, iya satu tempat kerja. Bukan dari itu (kantor Imigrasi). Kita masih belum dapat laporan hasilnya dari teman-teman," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.