Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Pukul Murid, Wali Kota Surabaya: Ini Kota Layak dan Ramah Anak, Masa Dicoreng?

Kompas.com - 02/02/2022, 16:26 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyoroti kasus guru menghukum siswa dengan kekerasan yang terjadi di wilayahnya beberapa waktu lalu.

Eri tidak ingin kasus tersebut terulang, apalagi Surabaya memiliki status Kota Layak Anak.

"Sudah cukup ada hal seperti itu, Surabaya ini kota layak dan ramah anak, masa dicoreng? Dan yang mencoreng adalah orangtuanya (guru) sendiri, sudah ini yang terakhir," kata Eri, saat di temui di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Anaknya Dipukul Guru SMP di Surabaya, Orangtua: Saya Sudah Maafkan, dari Hati Paling Dalam

Catatan penting bagi Surabaya

Eri mengatakan, peristiwa itu menjadi catatan penting bagi dirinya dan bagi dunia pendidikan di Kota Surabaya.

Ia kemudian mengingatkan bahwa para guru adalah orang tua bagi para siswa saat berada di sekolah.

Di sisi lain, ia juga memahami bahwa yang dilakukan oleh salah satu guru tersebut dilandasi oleh emosi, karena kelelahan saat mengajar, hingga timbul kejadian tersebut.

Baca juga: Kasus Guru Pukul Siswa SMP di Surabaya, Orangtua Korban Berencana Cabut Laporan Polisi

Maka, ia memastikan hal itu tidak akan terulang lagi di dunia pendidikan Kota Surabaya.

"Ketika kejadian ini terulang kembali, maka saya pastikan njenengan (anda) akan berhadapan dengan saya, karena saya tidak akan membiarkan kezaliman ada di depan mata saya. Sebab, saya akan menjaga kota ini," kata dia.

Baca juga: Positif Covid-19 di Jatim Melonjak 760 Kasus, Surabaya Tertinggi

 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan MR, siswa yang menjadi korban pemukulan oleh gurunya di kediamannya di Jalan Kutisari Utara Gang 3, Rabu (2/2/2022).DOK. PEMKOT SURABAYA Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan MR, siswa yang menjadi korban pemukulan oleh gurunya di kediamannya di Jalan Kutisari Utara Gang 3, Rabu (2/2/2022).
"Guru yang kemarin jangan dibahas lagi, karena setiap manusia memiliki kesalahan. Beri penguatan kepada beliau dan beri semangat agar beliau berubah, jangan dijatuhkan," kata dia.

Eri kemudian berpesan, agar para kepala sekolah dan pengawas bisa memberikan ruang kepada guru-guru, agar bisa sering berkumpul dan berdiskusi.

Sehingga, apabila nantinya terdapat suatu permasalahan, maka kepala sekolah bisa mengerti untuk membantu menemukan solusi.

"Kita boleh tegas dan disiplin dalam mendidik, tapi juga harus didasari dengan hati yang akhlakul karimah. Ini yang saya minta kepada njenengan (anda) semuanya. Para kepala sekolah adalah para pemimpin yang bisa membawa guru dalam satu perahu besar, yakni perahu pendidikan di Kota Surabaya," ujar Eri.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 2 Februari 2022: Pagi dan Malam Cerah Berawan

Selain itu, untuk membentuk karakter siswa yang berlandaskan dengan agama, ia berharap para guru bisa mendekatkan hatinya kepada para siswa.

Serta memberikan pemahaman agama berdasarkan kepercayaan masing-masing siswa, 30 menit sebelum pulang sekolah.

"Pemimpin adalah orang yang berjuang membentuk karakter anak menjadi seorang yang lebih baik. Ayo kita ciptakan dan tingkatkan rasa keagamaan, kebaikan, dan amal jariyah," kata dia.

Baca juga: Pasien Covid-19 Keluhkan Kondisi Asrama Haji Surabaya yang Kotor di Twitter, Begini Penjelasan Pemkot

Eri berharap agar tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya.

Menurut dia, jika hal ini terjadi, maka akan memicu kesenjangan antar murid di Kota Pahlawan.

"Agar semua anak di Kota Surabaya itu perasaannya sama dan tidak ada perbedaan kasih sayang dan tidak memiliki rasa jumawa. Itulah tugas seorang guru," jelas dia.

Eri meminta pada Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh, terutama kepada para guru, kepala sekolah, dan pengawas yang beragama Islam untuk berzikir. Dengan harapan, mampu membuat Kota Surabaya menjadi kota yang aman dan tenang.

"Waktunya kita bekerja dengan hati, menghormati orang lain, dan dengan akhlak yang mulia. Semua kalau membaca itu, Insya Allah akan terjadi, Kita dijauhkan dari Covid-19, menjadikan anak-anak kita memiliki akhlakul karimah, dan dijauhkan dari musibah," ujar dia.

Baca juga: 145 Pekerja Migran dari Brunei Darussalam Tiba di Surabaya, 1 Orang Positif Covid-19

 

Beri pengarahan secara daring

Menyusul insiden tersebut, Eri Cahyadi memberikan pengarahan kepada para guru, kepala sekolah, dan para pengawas di tingkat SD dan SMP yang ada di seluruh Kota Surabaya, Rabu (2/2/2022).

Hal itu dilakukan Eri untuk terus mempertahankan kota layak dan ramah anak.

Kegiatan yang digelar secara daring itu turut didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Erna Purnawati, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Yusuf Masruh.

Kemudian Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APKB) Tomi Ardiyanto, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nanik Sukristina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com