MALANG, KOMPAS.com - Adanya kebijakan pembatasan jam malam di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, berdampak kepada pedagang kaki lima (PKL) di wilayah itu.
Kebijakan pembatasan jam malam itu diambil untuk meminimalkan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Malang Hentikan Pertunjukan Musik di Kayutangan Heritage
Salah seorang PKL ronde dan angsle, Nuril Setyawan merupakan salah satu pedagang yang terdampak kebijakan tersebut.
PKL yang biasa berjualan di depan Taman Krida Budaya itu mengaku mulai menggelar dagangan pada pukul 17.00 WIB hingga 00.30 WIB. Harga setiap mangkok ronda dan angsle di warung itu yakni Rp 9.000.
Sebelum adanya kebijakan penutupan jalan di malam hari, Nuril bisa menjual 100 mangkok ronde dan angsle. Kini, pendapatan usahanya menurun.
"Ya sangat berdampak mas, biasanya ramainya sewaktu Isya, ini memang agak berkurang," kata Nuril saat ditemui, Minggu (30/1/2022).
Para pembeli ronde dan angsle di warung Nuril tak hanya warga di sekitar jalan Soekarno-Hatta. Biasanya warga dari Kabupaten Malang juga seringkali menyantap jajanan tradisional itu sembari bersantai di pinggir jalan.
Kini, para pembeli ronde dan angsle hanya warga di sekitar Jalan Soekarno-Hatta.
"Harapannya semoga kebijakan ini cepat selesai, enggak lama-lama karena berdampak juga ke omzet pendapatan," katanya.
Menurut Nuril, terdapat 30 PKL di depan Taman Krida Budaya. Meski ada kebijakan tersebut, para pedagang tak berhenti jualan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.