Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng di Pamekasan Masih Tinggi, Penjual Gorengan Pilih Perkecil Ukuran

Kompas.com - 29/01/2022, 07:04 WIB
Taufiqurrahman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah penjual gorengan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengurangi ukuran jualannya karena harga minyak goreng belum mengikuti kebijakan satu harga oleh pemerintah pusat yakni Rp 14.000 per liter.

Saat ini harga minyak goreng di sejumlah swalayan dan pasar tradisional masih beragam, mulai dari Rp 18.000 sampai Rp 21.000 per liter.

Jamila, penjual gorengan di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan menuturkan, sejak harga minyak goreng naik drastis selama dua bulan lebih, ia memilih mengurangi ukuran gorengannya.

Baca juga: Pedagang Minyak Goreng di Palopo Siap Turunkan Harganya, asalkan...

 

Alasan Jamila, jika tidak dikurangi maka keuntungan yang diperoleh tipis.

“Ukurannya saya buat lebih kecil dan ada yang lebih tipis karena harga minyak goreng masih mahal,” ujar Jamila saat ditemui di lapak gorengannya, Jumat (28/1/2022).

Perempuan yang akrab disapa Mila ini menambahkan, selain harga minyak goreng yang naik, harga cabai juga sempat naik sehingga penjual gorengan sangat merasakan dampaknya.

“Meskipun ukurannya dikurangi, pembeli tidak ada yang protes. Mungkin mereka tahu jika harga minyak goreng mahal,” terang Mila.

Penjual gorengan lainnya Maemunah yang ditemui di Jalan Jingga, Kelurahan Barurambat Kota juga ikut mengurangi ukuran gorengannya.

Salah satunya pisang goreng yang biasanya satu buah diiris jadi dua, kini diiris menjadi tiga.

Begitu juga dengan ukuran tahu yang awalnya diiris dua menjadi tiga.

“Kalau mengurangi ukuran gorengan, pembeli tidak begitu merasakan. Berbeda dengan menaikkan harga, pembeli pasti bertanya,” kata Maemunah.

Baca juga: Belum Pernah Saya Beli Minyak Goreng Harga Rp 14.000, Masih seperti Harga yang Lama

Jamilah dan Maemunah berharap kepada pemerintah agar segera menurunkan harga minyak goreng.

Keduanya juga meminta agar penjual gorengan dan PKL diprioritaskan jika ada operasi pasar minyak goreng murah. Sebab, minyak goreng telah menjadi kebutuhan pokok bagi mereka.

“Semoga harga minyak goreng segera diturunkan sehingga ukuran gorengan kami kembali ke semula,” kata keduanya.

Baca juga: Cerita Pembuat Jajanan Harus Berburu Minyak Goreng Murah Setiap Hari

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan Achmad Sjaifuddin menyatakansudah berkoordinasi dengan sejumlah agen dan distributor agar segera menyediakan harga minyak goreng seperti ketentuan dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan.

Namun distributor mengaku stok minyak goreng masih minim dan masih ikut harga yang lama.

“Sudah ada swalayan yang menjual minyak goreng Rp 15.000. Kami juga sudah bikin operasi pasar minyak goreng murah untuk membantu masyarakat,” kata Achmad ketika dikonfirmasi melalui ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com