"Ya nyesal. Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai. Setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Tapi sejak tak jual, saya tidak ada penghasilan," tutur Mugi, di sela-sela aksi unjuk rasa.
Mugi saat itu sebetulnya tidak ingin menjual lahan pertaniannya. Namun, dia sering didatangi perwakilan dari pihak Pertamina saat berada di sawah.
Sebanyak 100an warga yang berasal dari kampung miliarder Tuban berunjuk rasa di kantor PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) Tuban, Senin (24/1/2022).
Mereka menamakan diri sebagai aliansi warga enam desa yaitu Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.
Ada lima tuntutan yang diajukan warga kepada Pertamina.
Pertama, memprioritaskan warga terdampak terkait rekruitmen security (keamanan).
Kedua, semua vendor yang ada di pertamina di dalam rekruitmen tenaga kerja harus berkoordinasi dengan desa.
Ketiga, sesuai dengan janji dan tujuan pembangunan, pertamina harus memberi kesempatan dan edukasi terhadap warga terdampak.
Keempat, jika Pertamina bisa mempekerjakan pensiunan yang notabennya usia lanjut, mengapa warga terdampak yang harusnya diberdayakan malah dipersulit untuk bekerja dengan dalih pembatasan usia.
Kelima, keluarkan vendor maupun oknum di lingkup project pertamina yang tidak pro terhadap warga terdampak.
Menanggapi tuntutan warga, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR (Grass Root Refinery) Tuban
Kadek menyebut, hingga land clearing atau pembersihan lahan tahap ke-3 yang diselesaikan pada tahun 2021, Kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja dan 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek.
"Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek," kata Kadek dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (25/1/2022).
Setiap tahapan proses rekrutmen diketahui oleh para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat.
“Kami terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal seperti tahun sebelumnya," jelasnya.
Untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, pihaknya akan melakukan seleksi sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten, serta berdedikasi tinggi.
"Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," tuturnya. (Penulis Kontributor Tuban, Hamim | Editor Pythag Kurniati, Rachmawati, Andi Hartik, Tribun Jatim)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.