Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesederhanaan Perayaan Imlek di Kelenteng Poo An Kiong Blitar yang Terbakar

Kompas.com - 28/01/2022, 17:33 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Suasana di Kelenteng Poo An Kiong di Jalan Merdeka Barat, Kota Blitar, Kamis (27/1/2022), terlihat sepi meski Hari Raya Imlek tinggal empat hari lagi.

Padahal, biasanya kesibukan puluhan penganut Konghucu di Kota dan Kabupaten Blitar sudah mulai terlihat sejak satu pekan sebelum pergantian tahun kalender China yang kali ini akan jatuh pada 1 Februari.

Material kayu dan genteng di dua ruang dari bangunan utama yang habis terbakar pada 22 November 2021 sudah bersih. Tersisa konstruksi dinding tanpa atap dan perabot di kelenteng berusia lebih dari 110 tahun itu.

"Kami memang meminta umat Konghucu di Blitar untuk tidak usah ke Kelenteng baik untuk membantu bersih-bersih atau pun mengikuti ritual Imlek," kata salah satu pengurus Poo An Kiong, Daniel, kepada Kompas.com, Kamis.

"Silakan menjalankan doa dan pemujaan di rumah masing-masing karena keterbatasan tempat di Kelenteng kita saat ini," tambah Daniel yang juga pengurus kelompok barongsai itu.

Hanya ada lima orang pengurus termasuk Daniel yang menjalani aktivitas seperti bersih-bersih kelenteng di satu bagian belakang kelenteng yang tidak ikut terbakar.

Bangunan kecil dua lantai itu selamat dari amukan api, antara lain, karena terbuat dari konstruksi beton.

Di lantai satu bangunan tambahan itu banyak digunakan sebagai sekretariat pengurus Kelenteng. Sementara di lantai dua terdapat ruang pemujaan tambahan di mana terdapat lima altar dewa.

Ketika Kompas.com bertandang, terlihat Ketua I Yayasan Poo An Kiong Alik Swan Kiang sedang berada di bagian menyerupai balkon di depan pintu ruang pemujaan.

"Ini yang tersisa dari kebakaran kemarin. Akan kita simpan, kita museumkan di sini," ujar Alik sembari menyaputkan cairan resin pada patung kayu yang terlihat hangus dan tak lagi sempurna.

Baca juga: Kesaksian Santi, Lihat Kelenteng Poo An Kiong Blitar Terbakar: Saya seperti Tak Percaya

Kedua tangan patung itu putus, bagian wajah tak lagi dikenali, dan sekujur badan patung berukuran tinggi sekitar 20 centimeter itu retak-retak.

"Kita tidak tahu lagi ini patung dewa apa. Ketika menyelamatkan patung-patung dewa kita berada dalam kepanikan dan tidak melihat dari altar dewa yang mana kita mengambilnya," tutur Alik.

Kata Alik, ketika resin mengeras maka patung yang sudah rusak terbakar itu tidak lagi mudah patah atau rontok bagian-bagiannya.

Hanya tersisa belasan dari puluhan patung dewa dari tujuh altar yang ada di ruang pemujaan yang terbakar. Namun hanya sebagian saja yang masih menunjukkan bentuk tubuh manusia, dan sisanya hanya terlihat sebagai onggokan kayu yang hangus terbakar.

Kebakaran yang terjadi pada sore hari akibat korsleting itu memang hanya menyisakan dinding yang terbuat dari bata. Konstruksi atap, pintu, almari dan juga puluhan patung dewa hangus terbakar.

Atas dasar itulah, dalam suasana berkabung, pengurus memutuskan untuk tidak melibatkan umat Konghucu pada rangkaian perayaan Imlek kali ini.

Pengurus Kelenteng Poo An Kiong Blitar Daniel di depan belasan sisa-sisa patung dewa yang hangus terbakar, Kamis (27/1/2022)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Pengurus Kelenteng Poo An Kiong Blitar Daniel di depan belasan sisa-sisa patung dewa yang hangus terbakar, Kamis (27/1/2022)
Kegiatan yang bersifat menunjukkan kemeriahan, hiburan dan pertunjukan juga dihapuskan dari daftar rangkaian kegiatan.

"Pawai barongsai keliling kota, misalnya, kita tiadakan. Tidak pantas jika kita tetap adakan kemeriahan itu sementara kondisi kelenteng hangus seperti itu," kata Daniel.

Kegiatan lain yang ikut dicoret dari daftar kegiatan adalah perayaan pada H-1 Imlek yang biasanya berisi satu rangkaian hiburan tradisional dan berpuncak pada tengah malam.

Sebaliknya, hanya ada sejumlah kegiatan ritual dan persembahyangan utama yang berkaitan dengan Hari Raya Imlek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com