Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alun-alun Tugu Malang: Sejarah, Fungsi, dan Foto

Kompas.com - 28/01/2022, 12:50 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Alun-alun Tugu terletak di depan Balikota, Kota Malang, Jawa Timur.

Alun-alun Tugu merupakan landmark Kota Malang. Alun-alun mampu memberikan kesejukkan di tengah padatnya pemukiman Kota Malang.

Sejarah Alun-alun Tugu

Pertama kali, alun-alun dibuat jenderal Pieter Zoen Coen, Gubernur Pemerintah Hindia Belanda yang pada waktu itu membuat taman untuk melengkapi halaman gedung.

Saat itu, modelnya masih sederhana belum ada tugu. Bentuk taman tanpa dibatasi pagar yang menghalangi.

Setahun setelah kemerdekaan, 17 Agustus 1946, masyarakat Malang mendesak mengubah struktur pemerintahan daerahnya dengan menjadikan orang Indonesia sebagai pimpinannya.

Saat itu sekaligus diletakkan batu pertama petanda dibangunnya Monumen Tugu yang diresmikan dan ditandatangani oleh Mr Soekarno dan AG Suroto.

Baca juga: Tembok Alun-alun Tugu Kota Malang Ambruk Ditabrak Mobil, Penabrak Diminta Perbaiki, Butuh Dana Rp 10 Juta

Pada 1948, terjadi agresi militer Belanda I yang menghancurkan monumen tugu ini.

Pada 1953, Pemerintah Malang kembali membangun monumen Tugu dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno.

Taman Tugu Baikota atau Alun-alun Tugu ini menjadi taman yang indah di Malang dengan monumen tugu yang berdiri tegak meruncing.

Di bagian bawahnya, taman beralaskan kolam air dengan teratai yang mekar, berselimutkan tatanan vegetasi tanaman hias dan dikelilingi pohon trembesi yang berumur sangat tua.

Monumen tugu terpancang di tengah yang dikelilingi kolam yang berisi ikan koki. Di dalam kolam juga terdapat titik-titk air mancur yang dinyalakan setiap pagi dan malam hari.

Air mancur tidak hanya sebagai penambah estetika kolam, melainkan juga air mancur bermanfaat untuk membantu siklus energi dari udara ke dalam kolam.

Suasana di Alun-alum Tugu Kota Malang, Kamis (1/9/2016).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Suasana di Alun-alum Tugu Kota Malang, Kamis (1/9/2016).

Monumen tugu yang dibangun di tengah melambangkan kelima penjuru arah. Dimana, arah yang diutamakan adalah arah yang menuju Gedung Balaikota sedangkan keempat arah lainnya mewakili jalan raya yang berada di luar lingkaran taman.

Monumen tugu yang berbentuk menyerupai bambu tajam memiliki makna bahwa senjata tersebut pertama kali digunakan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Ditabrak Mobil, Tembok Alun-Alun Tugu Kota Malang Ambruk, Penabrak Diminta Tanggung Jawab

Tangga yang berbentuk 4 dan 5 sudut yang memiliki 8 tingkat dan 17 pondasi melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com