Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Banyuwangi, dari Kerajaan Blambangan hingga Legenda Sri Tanjung

Kompas.com - 27/01/2022, 18:34 WIB
William Ciputra

Penulis

3. Perang Puputan Bayu Ditetapkan Hari Jadi Banyuwangi

Hari Jadi Banyuwangi ditetapkan pada tanggal 18 Desember 1771. Tanggal ini merupakan tanggal bersejarah yang berkaitan dengan Perang Puputan Bayu.

Perang Puputan Bayu ini merupakan perang habis-habisan antara Blambangan melawan Belanda.

Konon, wilayah Belambangan diserahkan oleh Pakubuwono II kepada VOC. Namun, perusahaan dagang Belanda itu tidak menganggap Belambangan penting.

Hingga kemudian, Inggris menjalin kerja sama dengan Blambang, dan berhasil mendirikan kantor dagang di bandar Banyuwangi, tepatnya di Kompleks Inggrisan sekarang.

Mengetahui hal itu, barulah VOC bergerak cepat menguasai Banyuwangi. VOC tidak ingin wilayah tersebut dikuasai oleh Inggris.

Kedatangan VOC disambut perang besar oleh masyarakat Blambangan. Perang pecah selama lima tahun, yaitu 1767-1772.

Perang besar itu yang disebut dengan Perang Puputan Bayu, dan menjadi awal terbentuknya daerah yang dikenal dengan Banyuwangi.

Baca juga: 8 Fakta Menarik Surabaya, Kota Termacet di Indonesia yang Kalahkan Jakarta

4. Legenda Sri Tanjung

Adapun asal-usul nama Banyuwangi sering dikaitkan dengan legenda seorang istri patih bernama Sri Tanjung.

Sri Tanjung ini merupakan seorang wanita cantik dan istri dari patih yang bernama Sidopekso.

Kecantikan Sri Tanjung membuat raja yaitu Prabu Sulahkromo kepincut. Maka sang Prabu menggunakan cara licik untuk merebut Sri Tanjung dari patihnya.

Prabu Sulahkromo lantas memberikan tugas yang mustahil kepada Patih Sidopekso. Sang patih sama sekali tidak curiga dan berangkat menjalankan tugas.

Saat Patih Sidopekso tidak ada itulah, Prabu Sulahkromo berusaha menggoda dan merau Sri Tanjung.

Namun, godaan dan rayuan itu tidak mempan. Sri Tanjung memilih tetap setia menunggu suaminya datang.

Sikap Sri Tanjung membuat sang prabu murka. Saat Patih Sidopekso kembali, sang prabu menyampaikan fitnah tentang Sri Tanjung.

Kepada Sidopekso, sang prabu mengaku telah digoda dan dirayu oleh Sri Tanjung.

Mendengar hal itu, Patih Sidopekso murka kepada istrinya. Dia bahkan menghunuskan keris dan siap untuk membunuh Sri Tanjung.

Sri Tanjung sama sekali tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Akhirnya Sri Tanjung berujar, agar mayatnya dibuang ke sungai yang keruh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com