BLITAR, KOMPAS.com - Seorang pria penjual roti di Kabupaten Blitar menjadi korban penganiayaan seorang pelatih di perguruan silat di Kecamatan Wates, Blitar, Jawa Timur.
Pria berinisial ZQ (25) itu menjadi korban penganiayaan pelatih silatnya berinisial GW (24). Penganiayaan terjadi di lokasi tempat ZQ biasa berjualan roti pada Senin (24/1/2022).
Baca juga: Kota Blitar Undur Perayaan Hari Jadi ke-116, Ini Penyebabnya
GW menuduh ZQ melaporkan perselingkuhannya dengan seorang perempuan kepada istri GW, Ls. Padahal, perempuan yang menjadi pasangan selingkuh GW adalah mantan istri ZQ, berinisial An.
Kapolsek Wates AKP Hariyanto mengatakan, GW menuduh ZQ membocorkan perselingkuhannya dengan An.
"Beberapa pekan lalu pelaku GW mengirimkan pesan WhatsApp ke korban ZQ yang isinya mengancam korban karena dianggap membocorkan perselingkuhannya dengan mantan istri korban ke istri pelaku," ujar Hariyanto kepada Kompas.com, Rabu (26/1/2022).
Menurut Hariyanto, ZQ sebenarnya tidak menanggapi pesan berisi tuduhan dan ancaman itu karena merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan GW.
Kepada polisi, ZQ mengaku tidak kenal atau pun memiliki nomor ponsel Ls. ZQ pun mengaku tidak pernah memberitahukan hal itu kepada Ls.
Namun, GW justru mendatangi lokasi ZQ berjualan roti di Desa Mojoroto, Kecamatan Wates pada Senin. Melihat kedatangan GW, ZQ berlari menghindar meski akhirnya kembali untuk mencoba membicarakan baik-baik masalah itu.
"Ketika korban mendekat, pelaku malah langsung menendang korban pada bagian rusuk hingga korban terjatuh," kata Hariyanto.
Warga yang ada di sekitar kejadian berusaha melerai, tetapi GW tidak menghiraukan dan membentur-benturkan kepala ZQ ke jendela kaca tanpa perlawanan.
Sembari mengancam akan membunuh ZQ, GW pergi meninggalkan lokasi.
"Korban tidak terima dan merasa terancam sehingga melaporkan penganiayaan itu ke kami di Polsek Wates," ujar Hariyanto.
Polisi segera memproses laporan ZQ. GW lalu ditahan karena diduga melakukan penganiayaan.
"Kita lakukan penindakan tegas karena pelaku sudah beberapa kali kami mediasi untuk kasus serupa. Jadi pelaku ini memang perangainya sudah meresahkan masyarakat," kata dia.
Baca juga: 3 Anak di Kota Blitar Alami KIPI Usai Vaksin, Mulai Demam hingga Mual
Hariyanto mengatakan, GW bukan hanya seorang pelatih pencak silat tetapi juga ketua ranting peguruan pencak silat yang cukup ternama. ZQ tercatat sebagai anggota di perguruan itu.
Namun setelah kasus penganiayaan itu, kata Hariyanto, GW telah menyerahkan jabatannya sebagai ketua ranting kepada juniornya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.