Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kilang Minyak Tuban yang Didemo Warga Desa Miliarder, Proyek Gabungan Pertamina dan Perusahaan Rusia

Kompas.com - 26/01/2022, 08:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Aliansi warga enam Desa yaitu Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu, berunjuk rasa di kilang minyak pertamina grass root refinery (GRR), Senin (24/1/2022).

Sekitar 100 massa yang melibatkan karang taruna enam desa di wilayah ring perusahaan itu, menyoal PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) yang dinilai tidak kooperatif.

Mereka berasal dari desa miliarder yang sempat viral setahun lalu karena warganya membeli 176 mobil setelah mendapatkan ganti untung yang angkanya mencapai miliaran rupiah.

Salah satu tuntutan mereka adalah memprioritaskan warga terdampak untuk bekerja di Pertamina.

Baca juga: Kilang Minyak Tuban, Dulu Ditolak, Kini Bikin Warga Kaya Mendadak

Proyek kerjasama Pertamina dan perusahaan asal Rusia

Kilang minyak di Kecamatan Jenu, Tuban tersebut merupakan proyek gabungan antara Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak dan gas asal Rusia.

Perusahaan gabungan itu dinamai PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.

Pada tahun 2019, proyek strategis nasioanal (PSN) pembangunan New Grass Root Refinery (NGRR) itu sempat ditolak oleh warga Desa Sumurgeneng karena harga pembebasan lahan belum cocok.

Kala itu, Pertamina menempuh upaya konsinyasi melalui Pengadilan Negeri Tuban untuk mendapatkan lahan yang tersisa pada November 2020.

Baca juga: Kilang Minyak Tuban, Masa Depan Petani Kehilangan Lahan

Berdasarkan kepemilikannya, Pertamina memiliki saham mayoritas dengan 55 persen, sisanya ialah saham Rosneft.

Proyek New Grass Root Refinery (NGRR) itu memiliki kapasitas 300.000 barrel per hari sehingga digadang-gadang bisa memperkuat kemandirian energi.

Proyek bernilai Rp 211,9 triliun itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2026. Kilang Pertamina-Rosneft diklaim sebagai kilang minyak tercanggih di dunia.

Baca juga: Kades di Kawasan Proyek Kilang Minyak Tuban Ancam Laporkan Pegawai Pertamina ke Ahok

Kilang tersebut akan memproduksi gasoline, diesel, hingga avtur dengan hasil lebih berkualitas berstandar Euro V.

"Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yang sangat ramah dengan lingkungan," terang Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Minggu (1/12/2019).

Adapun total lahan yang dibutuhkan untuk proyek ini ialah seluas 841 hektare.

Baca juga: Jawab Protes Warga Sekitar Kilang Minyak Tuban, Presdir PT PRPP: Kami Komitmen Berdayakan Masyarakat Lokal

Hasilkan 4 juta liter avtur per hari

Ilustrasi Kilang PertaminaDok. Shutterstock Ilustrasi Kilang Pertamina
Upaya percepatan proyek ditunjukkan dari progres proyek yang telah mencapai 66,43 persen untuk tahapan FEED di tahun 2022.

"Di tahun ini pula, proses persiapan pembangunan kilang," jelas Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Kilang GRR Tuban sebagai PSN nantinya akan berdampak strategis dengan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG, dan petrokimia berkualitas.

Baca juga: Ini 5 Tuntutan Warga Kampung Miliarder Tuban ke Pertamina

"Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi impor," tegas dia.

Kilang GRR Tuban juga dibangun dengan teknologi mutakhir dengan kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Selain itu, Kilang Tuban juga nantinya akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.

"Adanya pembangunan Kilang GRR Tuban ini juga menciptakan multiplier effect lainnya, terutama di daerah sekitar lokasi di Tuban," jelasnya.

Baca juga: 5 Fakta Kampung Miliarder Tuban, Dulu Kaya Raya, Kini Warga Harus Jual Ternaknya

Klaim libatkan tenaga lokal

Warga sekitar lokasi proyek pembangunan kilang minyak Tuban berunjukrasa di depan kantor perwakilan PT Pertamina GRR TubanKOMPAS.COM/HAMIM Warga sekitar lokasi proyek pembangunan kilang minyak Tuban berunjukrasa di depan kantor perwakilan PT Pertamina GRR Tuban
Kadek mengatakan pihak perusahaan berkomitmen untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR.

Kadek menyebut, hingga land clearing atau pembersihan lahan tahap ke-3 yang diselesaikan pada tahun 2021 lalu, Kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja dan 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek.

"Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek," kata Kadek.

Baca juga: Kisah Kampung Miliarder Tuban, Sempat Viral karena Borong Mobil Baru, Kini Warga Menyesal Jual Tanahnya

Ia menyebut rekrutmen tenaga kerja itu dilakukan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku.

Kadek menyatakan, untuk memastikan implementasi rekrutmen tenaga kerja dengan baik dan transparan, proses rekrutmen pada tahun 2022 didukung oleh PT Pertamina Training & Consulting (PTC).

Penunjukan PTC didasari agar proses rekrutmen dapat dilakukan secara transparan, independen, dan bebas dari intervensi.

Baca juga: Kisah Manis dan Pahit Warga Kampung Miliarder Tuban, Dulu Kaya Raya, Kini Makan Saja Susah

Selain itu, PTC juga telah memiliki reputasi dan keunggulan teknis dalam melaksanakan perekrutan tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

Kadek menambahkan, setiap tahapan proses rekrutmen diketahui oleh para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat.

“Kami terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal seperti tahun sebelumnya," jelasnya.

Baca juga: Kades di Kawasan Proyek Kilang Minyak Tuban Ancam Laporkan Pegawai Pertamina ke Ahok

Menurutnya, untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, pihaknya akan melakukan seleksi sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten serta berdedikasi tinggi.

"Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor : Andi Hartik, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com