Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Manis dan Pahit Warga Kampung Miliarder Tuban, Dulu Kaya Raya, Kini Makan Saja Susah

Kompas.com - 26/01/2022, 05:17 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pada awal tahun 2021, warganet dihebohkan dengan video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ramai-ramai membeli mobil baru dalam tenggang waktu cukup singkat.

Warga berbondong-bondong membeli mobil baru usai lahan mereka dibeli oleh Pertamina untuk pembangunan kilang minyak.

Baca juga: Viral, Video Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli 176 Mobil Baru Bersamaan

Tak tanggung-tanggung, uang ganti rugi yang diterima warga mencapai miliaran rupiah.

Dengan uang itu, banyak cerita bahagia dari masyarakat di desa itu.

Baca juga: Pengakuan Warga Kampung Miliarder di Tuban Usai Jual Tanahnya ke Pertamina: Menyesal, Tidak Ada Penghasilan

 

Siti Nurul Hidayatin (32), salah satu miliarder baru dari Desa Sumurgeneng, menceritakan, dia mendapatkan Rp 18 miliar dari hasil menjual tanahnya seluas 2,7 hektare.

Baca juga: Dulu Kaya Raya, Kini Warga Kampung Miliarder di Tuban Mengaku Menyesal Jual Tanahnya

Uang yang diterima dari perusahaan pelat merah itu digunakan untuk membeli tiga mobil, deposito, membangun taman pendidikan anak (TPA), dan simpanan usaha.

 

"Dua mobil yaitu Innova dan HRV, lalu ada mobil pikap buat usaha. Bangun TPA dan deposito juga," ujar Nurul, saat ditemui di rumahnya, dikutip dari Tribunjatim, Rabu (17/2/2021).

Cerita bahagia lainnya datang dari Ali Sutrisno yang mendapatkan Rp 15,8 miliar dari hasil menjual tanahnya seluas 2,2 hektare.

Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil beramai-ramai.
Tribunnews/Istimewa Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil beramai-ramai.

Hasil penjualan tanah itu digunakan Ali untuk memborong empat mobil, yaitu Toyota Innova, Mitsubishi Xpander, Pikap L300, dan Honda HRV.

"Masa dulu yang susah, sekarang uang banyak ya dinikmati," tutur Ali, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

Ali juga menggunakan uangnya untuk membeli tanah.

Kisah lainnya datang dari Tain. Tak seperti tetangganya yang memborong mobil, Tain membelanjakan sebagian uangnya untuk membeli tanah di daerah lain dan sisanya ditabung.

Dari hasil menjual tanah miliknya, Tain mendapatkan ganti rugi mencapai Rp 9,7 miliar.

"Saya tidak beli mobil dulu, ya keluarga yang jual tanah sudah pada beli mobil," terangnya.

Kisah pahit mulai terdengar

Seperti hidup, cerita warga kampung miliarder Tuban tak selamanya manis. Kini sebagian warga kampung tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Bahkan, ada yang sampai menjual hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Warga bernama Musanam mengaku menyesal menjual tanahnya di sekitar kilang minyak Tuban, Jawa Timur. Warga bernama Musanam mengaku menyesal menjual tanahnya di sekitar kilang minyak Tuban, Jawa Timur.

Salah satunya  warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, bernama Musanam (60).

Musanam mengaku menyesal telah menjual tanah miliknya ke Pertamina.

Kini, dia mengaku kesulitan mendapatkan penghasilan setelah menjual lahannya.

Bahkan, Musanam sempat menjual beberapa ekor ternak demi memenuhi kebutuhan hidup.

Musanam mengaku, sebelum menjual tanah, dia sempat dijanjikan pekerjaan dalam proyek pembangunan kilang minyak di desa tersebut.

Namun, sampai sekarang Musanam tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan.

Akhirnya, dia dan ratusan warga dari sejumlah desa di Tuban yang dulu terdampak pembangunan kilang minyak, berunjuk rasa ke kantor Pertamina di Tuban.

"Dulu punya enam ekor sapi, sudah tak jual. Tiga untuk hidup sehari-hari dan kini tersisa tiga ekor saja," kata Musanam, saat berunjuk rasa di kantor PT Pertamina Grass Root Revenery (GRR) Tuban, Senin (24/1/2022).

 

Penyesalan juga disampaikan warga desa bernama Mugi (59).

Mugi kini tak memiliki pekerjaan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare dijual ke Pertamina dengan harga Rp 2,5 miliar lebih.

"Ya nyesal. Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai. Setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Tapi sejak tak jual, saya tidak ada penghasilan," tutur Mugi, di sela-sela aksi unjuk rasa.

Mugi saat itu sebetulnya tidak ingin menjual lahan pertaniannya. Namun, dia sering kali didatangi perwakilan dari pihak Pertamina saat berada di sawah.

Menuntut pekerjaan

Ratusan warga dari sejumlah desa di Tuban kemudian berunjuk rasa ke kantor PT Pertamina Grass Root Revenery (GRR) Tuban, Senin (24/1/2022).

Mereka menuntut agar Pertamina menepati janji untuk memberikan mereka pekerjaan setelah lahan milik warga dijual.

Warga sekitar lokasi proyek pembangunan kilang minyak Tuban berunjukrasa di depan kantor perwakilan PT Pertamina GRR TubanKOMPAS.COM/HAMIM Warga sekitar lokasi proyek pembangunan kilang minyak Tuban berunjukrasa di depan kantor perwakilan PT Pertamina GRR Tuban

Koordinator warga, Suwarno mengatakan, warga juga menuntut penjelasan Pertamina yang membatasi syarat pekerja di proyek tersebut di bawah usia 50 tahun.

Padahal, pada saat proses pembebasan lahan, perusahaan tidak menyampaikan adanya persyaratan yang mempersulit warga.

Warga juga mempertanyakan tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.

Sebab, ada salah satu pekerja yang menjadi perusahaan di bawah Pertamina mengalami kecelakaan kerja, tetapi tidak dijaminkan ke BPJS Ketenagakerjaan oleh perusahaan.

Adapun kawasan desa yang masuk ring 1 proyek nasional pembangunan kilang minyak PT Pertamina Rosneft dan Pengolahan Petrokimia Tuban, yakni Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, Desa Mentoso, dan Desa Kaliuntu di Kecamatan Jenu.

Sementara, Solikhin, perwakilan PT Pertamina GRR mengatakan, akan menyampaikan tuntutan warga ke pihak manajemen di pusat.

Sebab, pihaknya tidak berhak memberikan keterangan kepada publik terkait permasalahan tersebut.

"Ya, nanti pihak corporate yang akan menjawab semuanya melalui lembaran press release," kata Solikhin, kepada Kompas.com. (Penulis Kontributor Tuban, Hamim | Editor Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com