Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses 6 Rumah Warga di Malang Tertutup Tembok Perumahan, Supandi: Terpaksa Bobol Ruang Tamu untuk Jalan

Kompas.com - 24/01/2022, 17:55 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Akses keluar masuk ke rumah warga di kawasan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur tertutup tembok beton perumahan.

Peristiwa tersebut juga terekam dalam sebuah video hingga viral di media sosial.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan tembok setinggi kurang lebih tiga meter menghalangi akses enam rumah warga dan mendapatkan respons dari warganet.

Baca juga: Kasus DBD di Malang Capai 38 Orang, 1 Meninggal Dunia

Pengakuan warga

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, peristiwa tersebut terjadi di kawasan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tampak tulisan cat 'Bongkar 7x24 jam' pada tembok itu.

Tembok dengan ketinggian sekitar tiga meter itu menutup akses enam rumah di kawasan Dusun Karangwaru RT 03 RW 02, Kelurahan Candirenggo.

"Proses pembangunan pagar tembok ini dimulai sejak sekitar 15 hari lalu, dan baru selesai pada Jumat (21/1/2022) lalu," ungkap salah satu warga yang juga terdampak, Supandi saat ditemui, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron di Kota Malang Bertambah 2 Orang

Pria berusia 50 tahun itu menyebutkan, sebelumnya memang sudah ada pemberitahuan dari pengembang perumahan terkait rencana penutupan pagar tembok tersebut.

Alasan pembangunan tembok adalah faktor keamanan.

Meski sempat mendapatkan protes dari sejumlah warga, namun tembok tetap dibangun.

"Namun, pihak pengembang tidak merespons, dan tetap melanjutkan pembangunan. Kami pun tidak bisa berbuat banyak, karena memang lahan ini milik perumahan," katanya.

Baca juga: Bantah Tak Kooperatif Saat Tracing Covid-19, Ini Penjelasan MAN 2 Kota Malang

Ruang tamu yang dibobol warga di Singosari, Malang supaya mereka tetap mendapatkan akses keluar masuk. Ruang tamu yang dibobol warga di Singosari, Malang supaya mereka tetap mendapatkan akses keluar masuk.
Bobol ruang tamu untuk akses

Hanya saja, masyarakat tetap berusaha agar pengembang memberikan akses kepada mereka.

Upaya itu sudah mereka lakukan melalui mediasi yang dijembatani pihak kelurahan.

"Tapi hingga saat ini belum ada kepastian dari hasil mediasi tersebut," ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Malang Naik, Pemkot Siagakan Tempat Isoter

Akibatnya, masyarakat terdampak harus merelakan teras, bahkan ruang tamu untuk dibobol, sebagai akses alternatif agar mereka bisa keluar masuk.

"Ya terpaksa kami bobol ini (untuk akses dan jalan). Meskipun sebenarnya ini ruang tamu," kata Supandi.

Akan dibongkar

Kapolsek Singosari, Kompol Achmad Robial membenarkan adanya pagar tembok yang menutupi akses rumah warga tersebut.

Menurutnya warga dan pengembang perumahan sudah melakukan mediasi. Hasilnya tembok tersebut akan dibongkar.

"Besok akan ada pembongkaran dari pihak pengembang. Mereka sudah rela untuk memberikan akses enam rumah tersebut," kata Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com