Pantai ini berpasir putih dan cantik, serta airnya yang jernih dan situasinya yang cenderung sepi.
Selain Pantai Trianggulasi, ada juga beberapa pantai lain di kawasan ini seperti Pantai Teluk Biru, Pantai Pancur, Pantai Cungur, Pantai Ngagelan, dan lainnya.
Masing-masing pantai itu memiliki daya tarik tersendiri yang berbeda satu sama lain.
3. Pura Luhur Giri Salaka dan Situs Kawitan
Situs Kawitan berada tidak jauh dari pintu gerbang Taman Nasional Alas Purwo.
Situs ini merupakan candi Hindu, yang lokasinya juga berada di jalan masuk menuju Pantai Trianggulasi.
Situs Kawitan diyakini sebagai situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Situs ini ditemukan pada tahun 1965, dan dibuka untuk upacara keagamaan pada 1968.
Kawitan berasal dari bahasa Jawa Kawi yang artinya tua. Nama ini berkaitan dengan keyakinan masyarakat bahwa Alas Purwo merupakan tanah pertama yang diciptakan saat penciptaan tanah Jawa.
Adapun Pura Luhur Giri Salaka merupakan tempat ibadah umat Hindu.
Setiap 210 hari sekali, umat Hindu akan menggelar upacara bernama Pagerwesi sehingga kawasan ini akan ramai dikunjungi.
Makam Gandrung merupakan situs pertama yang bisa dijangkau saat berada di area Tanjung Sembulungan.
Lokasi Makam Gandrung berada di sekitar dua kilometer dari Pelabuhan Muncar ke arah tenggara.
Di dekanya terdapat pantai berpasir putih bercampur koral dengan yang membentang sekitar 100 meter.
Di Makam Gandrung ini terdapat dua makam yang menjadi tempat peristirahatan penari gandrung yang terkenal dari Banyuwangi.
Setiap tanggal 15 Muharram, di Makam Gandrung ini dilakukan upacara tradisional “Petik Laut”.
Acara tersebut diadakan oleh para nelayan Muncar sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang dilimpahkan.
Sumber:
Kompas.com
https://tnalaspurwo.org/