Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarawan Universitas Negeri Malang Sebut Nama Nusantara Ingatkan Kembali Sejarah Indonesia

Kompas.com - 23/01/2022, 15:56 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ibu kota negara akan berpindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Presiden Jokowi telah memilih nama untuk ibu kota negara yang baru yakni Nusantara.

Namun, pemilihan nama tersebut menuai respons dari masyarakat. Ada yang beranggapan nama Nusantara terlalu mencerminkan Jawa-sentris.

Arkeolog dan pengajar Sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono memandang positif penggunaan kata Nusantara untuk mengingatkan bangsa Indonesia pada sejarah masa lalu.

Menurutnya, ada semangat tersendiri pada kata tersebut untuk mengartikan makna persatuan dengan wilayah Indonesia yang luas.

"Walaupun ada yang mengatakan bahwa hal itu penggunaannya tidak tepat, saya kira dalam kaitan dengan spirit ya tepat, daripada pakai nama yang lain," kata Dwi saat dihubungi via telepon.

Ia juga tidak setuju jika ibu kota negara baru bernama Penajam Paser Utara atau Kutai Kartanegara. Sebab tata letaknya berada di dua wilayah sehingga membutuhkan nama lain.

Baca juga: Sejarawan UGM: Nama Nusantara untuk Menyebut Wilayah Luar Pulau Jawa

"Berbeda dengan Jakarta hanya satu nama, ya wilayahnya di situ saja, kalau sekarang berdasarkan suatu nama daerah karena sebagian di dua daerah maka dimunculkannya nama baru," katanya.

Namun, Dwi mengingatkan, ada perbedaan makna kata Nusantara sebagai ibu kota negara dengan masa kerajaan Hindu dan Budha.

"Indonesia tetap disebut Indonesia, kalau yang direncanakan ini Nusantara digunakan untuk menyebut Ibu Kota jadi bukan negara," katanya.

Dwi Cahyono tak memungkiri, penggunaan Nusantara sebagai ibu kota negara akan mereduksi makna kata tersebut, khususnya secara luas wilayah.

Pada masa kerajaan Hindu dan Buddha, kata Nusantara dapat diartikan dengan wilayah Indonesia hingga mencapai beberapa kawasan yang saat ini berada di negara-negara lainnya.

"Ya hanya sekitar Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, hanya seluas itu yang nantinya disebut Nusantara, jadi agak menciut kalau arealnya, ini hanya pinjam nama saja," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com