Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Desa di Jombang, Warga Tangkap Ular Sanca yang Hendak Masuk Rumah

Kompas.com - 21/01/2022, 09:44 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir melanda wilayah Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/1/2022) malam.

Wilayah yang dilanda banjir akibat luapan sungai di Desa Kademangan, yakni Dusun Pekunden, Dusun Kebondalem, dan Dusun Kademangan.

Di tengah suasana banjir, warga Dusun Kademangan menemukan ular sanca yang tampak akan memasuki salah satu rumah warga.

Kepala Dusun Kademangan Andri Buana mengungkapkan, peristiwa munculnya ular sanca terjadi pada pukul 22.00 WIB.

Saat itu, sebagian besar warga masih terjaga dan berada di luar rumah karena banjir memasuki perkampungan mereka.

"Tadi malam sekitar jam sepuluh. Di sini masih banjir selutut," kata Andri kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022) pagi.

Andri menuturkan, saat siaga mengantisipasi dampak banjir, salah satu warga menemukan sosok ular yang keluar dari sungai.

Baca juga: Sidang Praperadilan, Kuasa Hukum Minta Hakim Batalkan Status Tersangka Pencabulan Anak Kiai Jombang

Ular sepanjang empat meter tersebut tampak hendak memasuki salah satu rumah warga.

Saat mengetahui ular akan masuk rumah, beberapa warga kemudian bekerja sama menangkap ular sanca tersebut.

"Ular Sanca ini ditangkap sebelum masuk rumah. Ularnya keluar dari sungai," ungkap Andri.

Ular Sanca sepanjang 4 meter, ditangkap warga saat banjir melanda Dusun Kademangan, Kabupaten Jombang Jawa Timur, Kamis (20/1/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Ular Sanca sepanjang 4 meter, ditangkap warga saat banjir melanda Dusun Kademangan, Kabupaten Jombang Jawa Timur, Kamis (20/1/2022).
Pada Kamis malam, lanjut dia, banjir melanda Dusun Kademangan, dengan ketinggian antara 30-50 centimeter.

Selepas tengah malam banjir berangsur surut, dan pada Jumat pagi banjir sepenuhnya surut.

Perangkat Desa Kademangan Sulistiawan mengatakan, selain Dusun Kademangan, banjir juga melanda Dusun Kebondalem dan Pekunden.

Dia menuturkan, banjir di Desa Kademangan berasal dari luapan Sungai Catak Banteng, Sungai Gunting, dan Sungai Pancir.

Banjir mulai memasuki perkampungan pada Kamis petang dengan ketinggian antara 40 - 50 sentimeter.

 

Sulistiawan mengungkapkan, menjelang tengah malam, ketinggian banjir terus naik hingga mencapai 150 centimeter.

Banjir berangsur surut pada Jumat dini hari. Lalu pada Jumat pagi, beberapa wilayah susah terbebas dari banjir.

"Karena banjir tinggi, tadi malam banyak yang mengungsi ke Kantor Desa. Tapi pagi ini sudah kembali untuk membersihkan rumah," kata Sulistiawan.

Dia menyebutkan, banjir pada Kamis malam, berdampak pada 234 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Kebondalem, 185 KK di Dusun Kademangan, dan 213 KK di Dusun Pekunden.

Baca juga: Anak Kiai di Jombang Jadi DPO Kasus Pencabulan, Kuasa Hukum: Orangnya Ada

"Banjir yang paling parah di Dusun Kebondalem. Tadi malam sampai satu setengah meter. Pagi ini masih ada genangan," ujar Sulistiawan.

Pantauan Kompas.com pada Jumat pagi, banjir masih menggenangi wilayah Dusun Kebondalem setinggi lutut orang dewasa.

Beberapa rumah tampak sudah terbebas dari banjir, tetapi lebih banyak yang rumahnya terdapat genangan air.

Sementara di Kantor Desa Kademangan, tampak relawan Tagana mengoperasikan dapur umum untuk menyediakan makan bagi warga terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com