SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mendapat alokasi vaksin booster atau vaksin untuk dosis ketiga dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Alokasi vaksin booster yang diberikan kali ini untuk 106.000 sasaran.
Nantinya, vaksin booster itu diprioritaskan untuk warga lanjut usia (lansia) di Kota Pahlawan.
Sebab, pada Sabtu (15/1/2022) kemarin, Kota Surabaya sempat kehabisan stok vaksin booster.
Baca juga: Bobby, Anoa Koleksi Kebun Binatang Surabaya Mati Diduga karena Faktor Usia
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Surabaya sudah disesuaikan dengan Surat Edaran dan Petunjuk Teknis (Juknis) dari Kementerian Kesehatan RI.
"Bahwa vaksin booster di Surabaya, kita prioritaskan untuk lansia yang berusia lebih dari 60 tahun. Kemudian interval dari vaksin dosis dua adalah selama enam bulan," kata Nanik saat dikonfirmasi, Rabu (19/1/2021).
Nanik mengatakan, vaksin yang diterima pada Senin (17/1/2022) itu adalah vaksin jenis Moderna. Vaksin ini hanya bisa digunakan bagi lansia yang telah menerima dosis satu dan dua dari jenis vaksin AstraZeneca.
"Tidak setiap vaksin bisa digunakan untuk vaksin booster. Bagi mereka yang mendapat vaksin Sinovac dosis satu dan dua, maka harus menunggu vaksin booster dan hanya bisa menerima dari jenis vaksin AstraZeneca atau vaksin Pfizer," ungkap dia.
Baca juga: Setelah Gajah dan Orang Utan, Giliran Anoa yang Mati di Kebun Binatang Surabaya
Sedangkan untuk capaian vaksinasi booster di Kota Surabaya, terhitung per Senin (17/1/2022) telah mencapai 20.796 orang lansia.
Sementara itu, pihaknya juga sedang fokus pada penyelesaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Karena itu, vaksin Sinovac yang didapat Kota Surabaya akan digunakan untuk mengejar capaian vaksin anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.