Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembang Macapat: Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Makna

Kompas.com - 16/01/2022, 15:49 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Macapat atau Tembang Macapat menjadi salah satu karya dalam kesusastraan Jawa yang masih dilestarikan hingga kini.

Secara garis besar, Macapat merupakan puisi tradisional yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu, seperti jumlah baris, suku kata, maupun bunyi sajak di akhir baris.

Tembang Macapat umumnya disenandungkan tanpa menggunakan iringan, namun di masa sekarang Macapat diiringi alat musik tradisional.

Pengertian Macapat

Macapat adalah karya sastra Jawa yang berbentuk tembang atau puisi. Selain di Jawa, karya sejenis ini juga ditemukan di beberapa daerah seperti Bali, Madura, hingga Palembang.

Tembang Macapat diyakini muncul pada akhir masa Majapahit. Tembang ini dikenalkan oleh Wali Songo sebagai media dakwah.

Baca juga: Lirik Lagu Bapak Pucung, Salah Satu Contoh Tembang Macapat Pocung

Dalam kasusastraan Jawa, sebuah tembang digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu tembang cilik, tengahan, dan gedhe.

Dari penggolongan tersebut, Macapat termasuk dalam tembang cilik dan tengahan. Hal ini lantaran Macapat memiliki aturan dan gaya bahasa yang lebih mudah.

Aturan-aturan dalam membawakan Macapat disebut sebagai guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu.

Guru gatra adalah banyaknya jumlah baris (larik) dalam satu bait. Guru lagu adalah persamaan bunyi pada akhir kata setiap baris.

Sedangkan guru wilangan adalah banyaknya jumlah suku kata (wanda) setiap baris.

Sejarah Macapat

Sebagaimana disinggung sebelumnya, Macapat muncul pada akhir masa Majapahit, dan menjadi media dakwah Wali Songo.

Namun para ahli berbeda pendapat terkait awal mula kemunculan Macapat.

Ada yang berpendapat bahwa Macapat pertama kali dibuat oleh Prabu Dewawasesa atau Prabu Banjaran Sari dari Sigaluh pada 1279 Masehi.

Pendapat lain menyebutkan bahwa Macapat diciptakan tidak hanya oleh satu orang, namun oleh banyak orang, termasuk oleh para Wali Songo.

Beberapa pencipta Macapat yang terkenal yaitu Sunan Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan lain sebagainya.

Jenis dan Makna Macapat

Macapat memiliki jenis yang beragam yang jumlahnya 11. Masing-masing memiliki makna yang mendalam, menggambarkan perjalanan hidup manusia.

Baca juga: Pesan Siaga Bencana di Indonesia, Kisah Nyi Roro Kidul hingga Syair Kuno Macapat dan Kayori

1. Macapat Maskumambang

Jenis macapat pertama adalah Maskumambang. Ini diartikan sebagai janin, karena menggambarkan awal perjalanan hidup manusia yaitu dalam bentuk janin.

Maskumambang berasal dari dua kata, yaitu mas yang berarti emas, dan kumambang yang berarti mengambang.

Artinya, maskumambang adalah sesuatu yang berharga bagi orang tua (anak) namun masih bergantung di rahim ibu (kumambang).

Karakter dalam tembang maskumambang umumnya berupa kesedihan, elas asih, dan kesusahan.

Tembang maskumambang memiliki susunan berupa I-12-i; II-6-a, III-8-i, IV-8-a.

Artinya, baris pertama 12 suku kata, bersajak i. Baris kedua 6 suku kata bersajak a. Baris ketiga 8 suku kata bersajak i. Lalu baris keempat 8 suku kata bersajak a.

2. Mijil

Macapat kedua bernama mijil, yang berasal dari kata wijil yang artinya keluar. Tembang ini menandai kelahiran janin dari rahim sang ibu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com