Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: HF Penendang Sesajen Dijerat Pasal Penistaan Agama

Kompas.com - 14/01/2022, 19:06 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - HF, pelaku penendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jumat (14/1/2022).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, HF dikenakan pasal 156 dan 158 KUHP setelah menjelanai pemeriksaan oleh penyidik.

"HF kita tetapkan tersangka, dijerat pasal 156 dan pasal 158 KUHP tentang penistaan agama," kata Gatot Repli Handoko di Mapolda Jatim, Jumat.

Baca juga: Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru Ditangkap dan Jadi Tersangka, Ini Permintaan Maafnya

Dalam pasal tersebut, kata Gatot, ancaman hukumannya adalah empat tahun penjara.

HF berhasil diamankan oleh pihak Polda Jatim setelah berkoordinasi dengan pihak Polda NTB dan Polda Yogyakarta. HF diamankan di kediamannya di daerah Bantul pada Kamis (13/1/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.

"Saudara HF berhasil diamankan di daerah Bantul pada tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB. Dan, langsung dibawa ke Polda Jatim untuk dilakukan pemeriksaan," ucap dia.

Berdasar pada pengakuannya, HF langsung kembali ke daerah Yogyakarta setelah melakukan tindakan menendang dan membuang sesajen di daerah terdampak erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: Pria Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru: Saya Minta Maaf

Sementara itu, Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto menyebutkan, HF sengaja merekam aktivitasnya dengan menggunakan ponsel milik dia pribadi dengan meminta bantuan temannya untuk merekam.

"Usai merekam, tersangka ini menge-share video tersebut ke grup Whatsapp (WA)," katanya.

Sementara untuk motif tersangka, kata Totok, yakni spontanitas karena pemahaman dan keyakinan tersangka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com