BLITAR, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) dan cikungunya mulai melonjak di Kota Blitar, Jawa Timur.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Blitar, Trianang Setiawan mengatakan, ada 86 kasus DBD pada 2021 atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 36 kasus.
Menurut Trianang, peningkatan kasus terjadi di bulan November dan Desember dengan masing-masing 10 dan 17 kasus atau naik tiga kali lipat lebih dibanding Oktober yang hanya empat kasus.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Blitar, 2 Rumah Rusak Tertimpa Pohon Tumbang
Sementara pada pekan pertama Januari 2022, sudah dilaporkan dua kasus baru DBD.
"Kasus DBD di Kota Blitar paling banyak menjangkiti anak-anak usia di bawah 12 tahun," kata Trianang, Rabu (12/1/2022).
Trianang mengingatkan bahwa DBD merupakan penyakit menular yang terjadi melalui perantara gigitan nyamuk.
Musim penghujan beberapa bulan terakhir, jelasnya, mengakibatkan banyaknya genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
Dia menegaskan bahwa pengasapan atau fogging hanya langkah instan untuk mengurangi nyamuk dewasa namun tidak dapat mengatasi perkembangbiakan nyamuk secara efektif.
Baca juga: 68 Kasus DBD Terjadi di Jombang Sepanjang 2021, 2 di Antaranya Meninggal
"Cara paling efektif tetap membersihkan sarang nyamuk seperti menguras bak mandi, memeriksa di sekitar rumah genangan yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk," jelasnya.
Dia juga mengingatkan warga untuk segera memeriksakan diri atau anggota keluarganya jika mengalami gejala terjangkit DBD.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.