Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Anaknya Ditendang Usai Operasi, Warga Banyuwangi Laporkan Bocah MTs ke Polisi

Kompas.com - 12/01/2022, 09:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Imam warga Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melaporkan seorang bocah yang masih di bawah umur ke Polsek Licin, Selasa (11/1/2022).

Bocah yang merupakan teman anaknya itu dilaporkan karena diduga menendang kaki putranya.

Padahal, putra pelapor masih dalam pemulihan pascaoperasi patah tulang kaki. 

Baca juga: Berboncengan dengan Teman Sepulang Sekolah, Pelajar MTs Banyuwangi Tewas Tertabrak Truk, Ini Kronologinya

Kronologi

Kapolsek Licin, Iptu Dalyono mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.

Kejadian itu melibatkan dua anak sesama pelajar kelas 1 sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta di Kecamatan Licin.

Dia mengatakan, korban sebelumnya mengalami kecelakaan hingga salah satu tulang pahanya patah.

Setelah menjalani operasi dan pemulihan enam bulan, dia kembali bersekolah.

Namun sebetulnya kondisi kakinya belum pulih sepenuhnya. Korban pun harus menggunakan alat bantu jalan.

Baca juga: Berboncengan dengan Teman Sepulang Sekolah, Pelajar MTs Banyuwangi Tewas Tertabrak Truk, Ini Kronologinya

Kaki ditendang

"Pada suatu saat, habis menjalani operasi, anak dari saudara Imam masuk sekolah kembali seperti biasa dan mengikuti pelajaran. Atas bantuan seluruh dewan guru yang ada di Mts," kata Dalyono, saat dihubungi Selasa.

Sepulang sekolah, putra Imam itu duduk di lingkungan sekolah dan menunggu jemputan.

Terduga pelaku mula-mula mengerjai korban dengan menyembunyikan alat bantu jalannya.

Baca juga: Pasang Bendera Merah Putih Terbalik, Sopir Truk di Banyuwangi Terima Sanksi Ini


Beruntung seorang teman lain yang merasa iba, mengambilkan alat bantu jalan dan menyerahkannya kembali pada korban.

Namun pelaku yang juga teman sekelas korban tak menghentikan aksinya.

Dia mendekati korban dan menendang kakinya yang belum benar-benar sembuh.

Hasilnya korban merasa kesakitan, namun baru bisa diperiksakan ke rumah sakit beberapa hari kemudian, karena menunggu jadwal dokter bedah yang menanganinya.

Baca juga: Misteri Mayat Pria Bertato Garuda di Banyuwangi, Diduga Masih Hidup Saat Terjun ke Sungai

Infeksi pada bekas luka, dioperasi lagi

Dari pemeriksaan di RS Fatimah Banyuwangi, diketahui terdapat infeksi pada bekas luka patah tulang di paha korban.

"Entah kejadiannya saat itu atau mungkin berselang berapa waktu, dengan cara mungkin sengaja dan tidak sengaja, pada saat yang luka kakinya patah itu duduk, yang luka disaruk, entah pakai lutut entah pakai kaki," kata Dalyono lagi.

Selanjutnya, pihak rumah sakit melakukan operasi pemotongan tulang paha korban sepanjang 4 sentimeter agar infeksi tidak menjalar.

Baca juga: Terungkap, Identitas Mayat Pria Bertato Garuda yang Hanyut di Sungai Banyuwangi

Lapor ke polisi

Atas jasa penanganan medis tersebut, orang tua korban harus membayar Rp 20 juta.

Di sisi lain pelaku dan orang tuanya tidak mau tahu dan tidak hendak bertanggung jawab atas kejadian itu.

Padahal saksi mata dan pelaku telah mengakui bahwa penendangan itu betul-betul terjadi.

Baca juga: Tahun Ini, Susi Air Mulai Layani Rute Sumenep-Banyuwangi

Namun tak ada ucapan maaf yang di terima korban dan keluarganya.

Mediasi antar orangtua siswa pun telah dilakukan oleh pihak sekolah.

Namun Imam sebagai ayah korban tidak merasa puas, hingga melaporkan hal itu ke kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com