Saat ditanya apakah ada rencana penambahan rumah pompa di pusat kota, Lilik mengaku belum memiliki rencana tersebut. Berdasarkan perhitungannya, air dari pusat kota menuju saluran pembuangan Sungai Kalimas seharusnya sudah mumpuni.
"Kalau belum bisa menampung, baru kita pikirkan untuk penambahan kapasitas pompa," ucap dia.
Upaya lain pun tengah disiapkan Pemkot Surabaya untuk mencegah terjadinya genangan air di pusat kota saat hujan deras turun.
"Saluran inlet yang awalnya miring kita tegakkan. Ini sekarang kita kerjakan di brandgang (sebelah) Grahadi," kata dia.
Di samping itu, Lilik menyebut, upaya lain yang sedang dikerjakan adalah memecah aliran air menjadi dua sisi. Pertama aliran air di sisi timur pusat kota akan langsung dibuang ke Sungai Kalimas.
Baca juga: Polisi Sebut Pemerintah Tak Terlibat Peredaran Vaksin Booster Ilegal di Surabaya
"Sedangkan yang di pusat kota sebelah barat, tetap kita lewatkan Grahadi. Tapi dengan kapasitas inlet-nya di Grahadi kita besarkan," imbuhnya.
Pada 2022, Pekot Surabaya mengaku memiliki program untuk mengoneksikan Rumah Pompa Grahadi dengan Rumah Pompa Kenari.
Rencananya, crossing saluran juga bakal dikerjakan di depan Hotel Inna Simpang. Ini dilakukan supaya saluran di pusat kota sebelah barat, dapat terkoneksi dengan Rumah Pompa Kenari.
"Sehingga kalau bebannya besar di pusat kota sebelah barat, itu bisa didistribusikan sebagian kelebihannya ke Pompa Kenari. Rencananya tahun ini (dikerjakan)," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.