Galih pun turun dari mobil ambulans yang membawa jenazah istrinya untuk mempertanyakan maksud tindakan petugas yang mengadang mobil pengiring jenazah yang dikendarai mertuanya tersebut.
"Waktu itu, petugas bilang kalau ayah jadi pelaku tabrak lari," tuturnya.
Saat itu, Galih juga berusaha menjelaskan kepada petugas kalau pengendara mobil yang diadangnya tersebut adalah orang tuanya yang masih satu rombongan dengan mobil ambulans.
Baca juga: Video Viral Camat di Bojonegoro Berjoget Bersama Staf di Kantor, Abaikan Protokol Kesehatan
Namun, pihak kepolisian tidak menghiraukan penjelasannya dan tetap bersikeras memaksa mertuanya untuk turun dari mobil mengikuti kemauan petugas kepolisian.
Bahkan, ayah mertuanya yang tidak tahu kesalahannya sempat mendapatkan perlakuan kasar dari salah seorang petugas kepolisian yang menghadangnya.
"Ayah sempat dipukul kepalanya sama petugas mas, saat membuka kaca pintu mobil dan dipaksa keluar mobil sambil ditarik-tarik badannya," jelasnya.
Baca juga: Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Bojonegoro, Dikenal sebagai Pemilik Yayasan Dakwah
Selanjutnya, petugas kepolisian pun menangkap mertuanya dan dimasukkan ke dalam mobil patroli milik Polres Lamongan, lalu membawanya ke kantor polisi terdekat di Mapolsek Babat.
Galih pun membawa ambulans pembawa jenazah istrinya itu mengikuti ayah mertuanya ke Mapolsek Babat untuk mendapatkan penjelasan dari pihak kepolisan yang menangkap mertuanya.
Baca juga: Video Viral Camat di Bojonegoro Berjoget Bersama Staf di Kantor, Abaikan Protokol Kesehatan