Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hadi dan 2 Anaknya, Ditinggalkan Istri, Hidup di Gubuk Kumuh hingga Didatangi Wakil Wali Kota Surabaya

Kompas.com - 06/01/2022, 05:45 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 SURABAYA, KOMPAS.com - Empat orang warga Surabaya tinggal di gubuk tidak layak huni di Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya.

Mereka adalah Hadi Prayitno (38), ibu Hadi yang bernama Rubika dan kedua anak Hadi. Salah satu anak Hadi bahkan masih balita.

Baca juga: Viral, Video Pria Diduga Penculik Balita Ditindih Bangku yang Diduduki Warga di Surabaya

Hadi mengatakan, dirinya bersama ibu dan kedua anaknya sudah tinggal cukup lama di kawasan tersebut.

Rumah yang dihuninya saat ini, kata Hadi, sebenarnya milik salah satu saudaranya.

Di sana, ia hanya menumpang karena tidak memiliki penghasilan ntuk mengontrak rumah.

Ditinggalkan istri

Bahkan dengan kondisi yang dialaminya itu, sang istri tiba-tiba meninggalkan Hadi setelah melahirkan anak kedua.

Ia saat ini harus mengurus seorang diri kedua anaknya yang masih belia.

"Tanah yang saya tempati ini bukan milik saya. Saya di sini tinggal sama ibu dan dua anak perempuan saya," kata Hadi.

Baca juga: 5 Tempat Beli Churros di Surabaya, Harga Mulai dari Rp 12.500

 

Mengamen dan memungut sampah

Hadi menceritakan, setiap hari dirinya berupaya mengumpulkan uang dengan cara mengamen.

Sedangkan ibunya, Rubika, membantu dengan cara memungut sampah.

"Jadi kalau saya dan ibu sama-sama keluar, yang jagain anak saya yang bayi, ya kakaknya," ucap Hadi.

Baca juga: Data MBR di Surabaya Kini Wajib Ditempel di Balai RW, Dinsos Ungkap Alasannya

Ia menjelaskan, anak pertama saat ini sudah kelas 4 SD. Adapun biaya kebutuhan sekolah selama ini dibantu oleh Ketua RW setempat.

"Alhamdulillah sudah dibantu sama Pak RW di sini," ucap dia.

Ia juga berterima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah membantu dirinya.

"Saya terima kasih sekali, semoga pelan-pelan bisa memberikan yang terbaik juga buat anak-anak saya," tutur Hadi.

Baca juga: Viral, Video Pria Diduga Penculik Balita Ditindih Bangku yang Diduduki Warga di Surabaya

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengunjungi rumah salah satu keluarga di Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, yang tinggal digubuk tidak layak huni, Rabu (5/1/2022).

Pihak kecamatan setempat saat ini telah melakukan pendampingan termasuk pengurusan administrasi kependudukan hingga menyekolahkan putri dari Hadi Prayitno.

Saat mengunjungi rumah Hadi, Armuji sempat kaget karena dalam keluarga tersebut terdapat bayi yang tinggal di rumah tersebut.

"Loalah onok bayine, yaopo lek udan iki, isok kudanan bayine (Loh, ternyanya ada bayinya, gimana kalau hujan, bisa kehujanan bayinya)," kata Cak Ji sapaan akrab Armuji, sambil melihat kondisi rumah Hadi.

Baca juga: Surabaya Bhayangkara Samator Kejar Titel Ke-8 di Proliga 2022

 

Diminta pindah ke rusun

Ia pun menawarkan kepada Hadi dan Rubika agar mereka berkenan pindah ke rumah susun milik Pemkot Surabaya.

Pasalnya, kondisi rumah sudah tidak layak ditempati, ditambah bercampur dengan sampah hasil pungutan.

"Ini tanahnya masih bermasalah, lebih baik pindah di rusun saja. Di sana lebih bersih dan nyaman," ujar Cak Ji

Cak Ji juga berjanji untuk mencarikan pekerjaan yang layak kepada Hadi.

Harapannya, taraf hidup keluarga Hadi bisa meningkat dan mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.

"Nanti Pak Hadi bekerja ya, saya carikan pekerjaan, tapi jangan pilih-pilih. Biar bisa untuk menafkahi keluarga," ucap Cak Ji.

Baca juga: Eri Cahyadi Minta Camat dan Lurah Bantu UMKM di Surabaya Urus NIB, Ini Tujuannya

Ia pun berterima kasih kepada pihak Kecamatan Wiyung yang telah bergerak cepat ketika mendapati terdapat warga yang perlu diintervensi.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Surabaya di masa kepemimpinan Eri-Armuji, telah mencanangkan agar Lurah dan Camat mampu menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di wilayahnya.

"Memang harus begini. Pegawai Pemerintah Kota Surabaya adalah pelayan warga. Tadi Pak Camat saya tanya dan ternyata telah ada perhatian," kata Cak Ji.

"Sekarang kita akan pindahkan ke rusun dan carikan pekerjaan untuk keluarga tersebut. Untuk kesehatan bayinya juga diberikan perhatian khusus oleh puskesmas," tutur Cak Ji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDIP Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

PDIP Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

Surabaya
Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Surabaya
Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Surabaya
Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Anak Anggota DPRD Surabaya Terseret Kasus Dugaan Penganiayaan, Bermula Kaca Mobilnya Dilempar Batu

Surabaya
Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Orang, Adik Diduga Tersangkut Kasus Gadai Motor

Surabaya
Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Surabaya
 Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Surabaya
Kesaksian Pemilik Rumah di Pasuruan yang Dijadikan Tempat Produksi Narkotika: Bilangnya Usaha Kosmetik

Kesaksian Pemilik Rumah di Pasuruan yang Dijadikan Tempat Produksi Narkotika: Bilangnya Usaha Kosmetik

Surabaya
Rumah Terbakar di Jember, Penghuni Lansia Tewas Saat Berupaya Padamkan Api

Rumah Terbakar di Jember, Penghuni Lansia Tewas Saat Berupaya Padamkan Api

Surabaya
4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

Surabaya
Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana, Bandingkan dengan Penanganan Merapi

Mensos Risma Minta Pemkab Lumajang Lebih Tanggap Antisipasi Bencana, Bandingkan dengan Penanganan Merapi

Surabaya
Istri Napi Jalankan Bisnis Pembuatan Sabu Skala Rumahan, Dikendalikan Suami dari Lapas

Istri Napi Jalankan Bisnis Pembuatan Sabu Skala Rumahan, Dikendalikan Suami dari Lapas

Surabaya
Pria di Bangkalan Ditangkap karena Curi Motor, Salah Satunya Milik Polisi

Pria di Bangkalan Ditangkap karena Curi Motor, Salah Satunya Milik Polisi

Surabaya
Konsumsi Sabu, Ayah Kandung di Surabaya Aniaya Bayinya yang Berusia 6 Hari

Konsumsi Sabu, Ayah Kandung di Surabaya Aniaya Bayinya yang Berusia 6 Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com