Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Ular Kobra dari Sangkar Burung, 3 Warga Jember Kena Sembur Bisa di Bagian Mata

Kompas.com - 04/01/2022, 12:03 WIB
Bagus Supriadi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Tiga warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Jember, Lor Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, harus dilarikan ke RSD dr Soebandi pada Selasa (4/1/2021).

Ketiganya yakni Lamidi, Muslih, dan Rio terkena semburan ular kobra saat hendak mengevakuasi ular dari sangkar burung. 

Kronologi kasus tersebut bermula saat ular kobra dengan panjang sekitar 1,5 meter itu masuk ke kandang peternakan burung love bird dan memakan tiga ekor burung milik Lamidi pada Selasa pukul 05.00 WIB pagi tadi.

Baca juga: Remaja Asal Jember Dicabuli di Kebun Karet dan Ditinggalkan di Lapangan

Lamidi mencoba mengevakuasi sendiri ular kobra tersebut.

“Sebelum panggil Damkar, ditangani dulu sama Lamidi, ternyata kena sembur, kena matanya,” kata Komandan regu B Damkar Jember Dwi Atmoko pada Kompas.com via telepon, Selasa.

Setelah itu, keluarga Lamidi menghubungi saudaranya, Muslih untuk mengeluarkan ular kobra tersebut.

Namun Muslih juga terkena sembur bisa ular kobra pada bagian mata.

“Dia juga terkena sembur bagian mata,” tambah dia.

Tak selesai di situ, mereka juga masih meminta bantuan tetangga untuk mengevakuasi ular ganas tersebut. Namun dia juga terkena bisa ular pada bagian mata.

“Tiga orang itu kena sembur juga, semuanya kena mata,” ucap dia.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Jember, 6 Rumah Ambruk

Akhirnya, tiga korban itu dibawa ke RSD dr Soebandi Patrang Jember. Setelah itu, pihak keluarga memanggil Damkar untuk membantu mengevakuasi ular tersebut.

“Kami berangkat dan langsung kami tangani, tadi juga sempat nyembur, tapi kami pakai APD,” ujar dia.

Alat pelindung diri yang dipakai itu melindungi petugas Damkar dari semburan bisa ular kobra. Akhirnya, ular itu berhasil dievakuasi dan dibawa ke Mako Damkar.

Dwi menuturkan, bila tidak segera ditangani, mata tiga korban itu bisa mengalami kebutaan.

“Kalau mata langsung digosok-gosok bahaya, seharusnya disiram air bersih,” terang dia.

Ular itu diduga berasal dari lingkungan sekitar yang banyak lahan kosong. Ada beberapa rumput di kawasan rumah tersebut.

“Saya sarankan untuk dibersihkan dengan rapi agar tidak jadi sarang ular,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com