Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Minta Pendidik di Madrasah Melek Teknologi Digital, Ini Tujuannya

Kompas.com - 03/01/2022, 21:11 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Jatim terus berbenah dan melakukan percepatan transformasi digital.

Menurutnya, transformasi digital adalah sebuah kebutuhan untuk mempermudah sistem.

Baca juga: Khofifah Minta Warganya Tidak Panik Terkait Temuan Omicron di Jatim

"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan improvement, ayo berbenah dan percepat   transformasi digital terutama di titik-titik strategis," kata Khofifah saat menghadiri Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur 2021 di Surabaya, Senin (3/1/2022).

Khofifah menjelaskan, hampir di semua lini kehidupan saat ini selalu berkaitan dengan dunia digital. Seperti pendidikan, perdagangan, perbankan, kesehatan, dan lainnya.

Saat ini, dakwah secara digital juga sangat efektif dan jangkauannya sangat luas.

Khofifah juga mengajak para pendidik di madrasah mengasah kemampuan di bidang teknologi digital secara konstruktif.

Saat ini misalnya, bagaimana anak-anak generasi alfa yang erat dengan dunia digital dapat diedukasi dalam memanfaatkan teknologi digital untuk hal-hal yang positif, konstruktif, dan produktif.

Generasi alfa adalah generasi yang lahir pada 2010. Mereka akan menjadi pemimpin pada saat Indonesia emas tahun 2045.

"Jangan sampai kita menyesal karena mereka menggunakan alat komunikasi atau gadget untuk hal-hal yang tidak konstruktif yang tidak kita inginkan," ucap Khofifah.

Namun, lanjut Khofifah, satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah pentingnya pendidikan akhlak, karakter moral bagi generasi penerus bangsa khususnya generasi alfa yang hal ini tidak bisa dilakukan melalui digital. 

Menurutnya, dalam proses pendidikan ada sisi-sisi yang hanya bisa dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung, seperti halnya pola-pola pengasuhan (tarbiyah) serta pendidikan sopan santun (ta'dib).

"Kalau proses ta'lim bisa secara virtual, termasuk tadris bisa mungkin setoran hafalan tapi kalau tarbiyah atau pengasuhan tidak bisa secara virtual, ta'dib atau pelajaran sopan santun, mengajari adab dan keberadaban tidak bisa dilakukan secara virtual butuh contoh dan praktek sampai akhirnya menjadi kebiasaan," ucap dia.

Oleh karena itu, Khofifah meminta jajaran Kemenag dan para pendidik di Madrasah untuk duduk bersama mencari solusi agar dapat membekali generasi Alfa dengan adab, sopan santun, tata krama dan etika yang baik di era digital seperti saat ini.

"Kakanwil Kemenag bersama tokoh pendidik dan pengasuh pondok pesantren bisa cocokkan  merumuskan format kurikulum bagaimana proses pendidikan ada ta'lim, tadris, ta'dib dan tarbiyah, di mana tarbiyah dan ta'dib tidak bisa diberikan secara virtual maka kekuatan yang virtual dengan kekuatan yang Pembelajaran Tatap Muka (PTM), mohon betul-betul kita hitung perimbangannya," ucap dia.

Baca juga: Khofifah: Saya Minta Ibu-ibu Muslimat Gelar Doa Bersama untuk Kemenangan Timnas Indonesia

Menurut Khofifah, hal tersebut sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang ingin agar generasi penerus bangsa mampu tumbuh, berdaya saing, dan produktif, di tengah era digital tanpa meninggalkan tata krama dan sopan santun.

"Pak Presiden Jokowi menyampaikan tentu saja kita tetap harus terus menjaga ruang digital Indonesia agar bersih, sehat, beretika, penuh sopan santun, tata krama dan juga produktif," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com