BLITAR, KOMPAS.com - FV (15), siswi SMAN 1 Srengat, Kabupaten Blitar, nekat bunuh diri di kelasnya pada Senin (20/12/2021), sekitar dua jam setelah bertemu pacarnya, C.
Mereka bertemu pada hari itu untuk membicarakan isi pesan WhatsApp C yang mempertanyakan kelanjutan hubungan asmara mereka dua hari sebelumnya.
Baca juga: Kasus Siswi SMA di Blitar Bunuh Diri di Kelas, Polisi Pastikan Motif Korban karena Takut Putus Cinta
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, keduanya sepakat bertemu untuk membicarakan isi pesan WhatsApp yang dikirim C dua hari sebelumnya.
"Dan benar mereka bertemu di Indomaret sekitar dua jam sebelum korban ditemukan menggantung di samping pintu kelasnya," kata Momon kepada Kompas.com, Kamis (30/12/2021).
Namun pada pertemuan itu, kata Momon, terjadi pertengkaran antara FV dan C yang dipicu dugaan FV pernah memiliki hubungan dengan laki-laki lain.
Usai pertemuan itu, kata Momon, C kemudian mengantarkan FV kembali ke sekolahnya pada pukul 09.30 WIB atau dua jam sebelum FV ditemukan tewas menggantung di samping pintu masuk kelas MIPA-4 SMAN 1 Srengat, Kabupaten Blitar.
Momon mengatakan, pada pertemuan tersebut, kedua remaja tersebut gagal membuat keputusan tegas tentang kelanjutan hubungan asmara mereka.
"Sebaliknya, malah terjadi pertengkaran dan status hubungan keduanya juga mengambang. Kira-kira seperti itulah," jelas Momon.
Baca juga: Harga Telur Ayam Tembus Rp 27.000 Per Kg, Rekor Harga Tertinggi di Blitar
Setelah meninggalkan FV di sekolahnya, kata Momon, C merasa gelisah dan beberapa kali menelpon FV pada pukul 10.45 WIB. Namun dia tidak mendapatkan jawaban.
Kata Momon, pada saat C menelpon kemungkinan besar FV sudah tidak lagi memperhatikan handphonenya atau bahkan mungkin sudah mengambil tindakan bunuh diri.
"Korban ditemukan pertama kali dalam posisi tewas menggantung pada pukul 11.30 WIB. Sementara hasil pemeriksaan medis, korban diperkirakan tewas 30 menit sebelum ditemukan," jelasnya.
Baca juga: Resmikan Layanan Satu Atap di Kabupaten Blitar, Menaker Harap Tekan Angka PMI Ilegal