SURABAYA, KOMPAS.Com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan membereskan pohon tumbang di sepanjang jalan utama menuju jembatan Suramadu pada Senin (28/12/2021).
Kepala BPBD Bangkalan Rizal Morris menyampaikan, ada 11 pohon yang tumbang menutup jalan raya.
"Rinciannya ada satu pohon tumbang di Jalan Raya Ketengan dan 10 pohon tumbang di akses Jalan Suramadu," kata Rizal saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Selasa (28/12/2021).
Pepohonan yang tumbang itu, kata Rizal, terjadi karena Bangkalan diguyur hujan dan angin kencang serta butiran es batu selama kurang lebih dua jam.
Baca juga: Hujan Es Landa Desa di Banyuwangi, Sejumlah Atap Rumah Warga Rusak
"Kejadiannya hari Senin kemarin, pukul 13.45 WIB sampai pukul 14.20 WIB. Seketika itu kami lakukan asesmen dan dampaknya kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan. Kebetulan tidak ada korban jiwa," ungkap dia.
Cuaca ekstrem tersebut terjadi di tiga kecamatan yaitu Burneh, Labang dan Kwanyar.
Dia menegaskan tidak ada laporan kerusakan rumah warga dari bencana alam tersebut.
"Sampai saat ini belum ada laporan dari wilayah itu terkait rumah terdampak dari cuaca ekstrem ini," terang dia.
Rizal mengimbau kepada seluruh warga Bangkalan agar berhati-hati serta waspada selama musim penghujan.
"Kepada masyarakat untuk berhati hati dan waspada menghadapi musim hujan dan kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem," tandas dia.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Atap Satu Ruang Kelas SD di Ciamis Ambruk
Sementara itu, berdasarkan pengakuan Robiatul (25) warga Kecamatan Labang, rumahnya menjadi korban amukan hujan angin dan hujan es terjadi kala itu.
Dia beserta ibunya harus lari keluar rumah bersama tiga saudara lainnya setelah atap rumahnya dibawa angin.
"Kami takut, karena pas hujan itu kok kayak ada batu di atas genteng ini, pas tak lihat ternyata hujan es. Nggak lama dari itu ada genteng jatuh pas di kamar dan ruang TV," kata Robi, sapaan akrabnya.
Robi menuturkan, kerusakan yang dialaminya terjadi di ruang tamu, kamar, dan dapur.
"Hancur tapi nggak parah sih, cuma gentengnya banyak yang dibawa angin sama plafon. Di situ ada adik saya yang masih bayi 18 bulan tidur di dalam. Ya terpaksa saya bawa keluar meski hujan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.