Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Fenomena Waterspout di Probolinggo, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 24/12/2021, 13:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Muncul fenomena angin puting beliung di perairan Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (23/12/2021).

Berdasarkan informasi dari akun Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, @infobmkgjuanda, fenomena alam itu disebut waterspout atau dikenal dengan istilah belalai gajah.

Kejadian alam tersebut mirip dengan puting beliung, tetapi terjadi di atas permukaan air.

Dalam waterspout, kolom pusaran air tertarik masuk ke dasar awan.

"Hanya jenis awan cumulonimbus yang bisa menyebabkan fenomena ini. Tapi tak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan waterspout. Kejadiannya bersifat lokal dan dalam waktu relatif singkat," terang BMKG Juanda.

Baca juga: Warga di Probolinggo Panik Tiba-tiba Ada Waterspout di Tengah Laut

Warga panik

Sejumlah warga yang berada di Pelabuhan Mayangan, Probolinggo, panik saat munculnya fenomena waterspout ini.

Warga yang sedang bersantai maupun berendam di pantai segera melarikan diri.

Mereka khawatir bila puting beliung mendekatinya.

Menurut penuturan warga, puting beliung ini berputar, lalu bergeser ke arah utara dekat Pulau Gili Ketapang.

Baca juga: Waterspout Muncul di Perairan Bali, Ini Penjelasan BMKG

 

Berlangsung singkat

Salah seorang warga yang sempat merekam fenomena itu, Gogon Haroem, menjelaskan bahwa kejadian tersebut tak berlangsung lama.

Dia memperkirakan, peristiwa alam itu hanya berlangsung sekitar tiga menit.

Ia mengatakan, waterspout muncul sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, langit sedang gerimis dan mendung.

Tak lama kemudian, muncul petir dan kilat dari tengah laut.

Baca juga: Viral, Waterspout Muncul di Perairan Buleleng Bali, BMKG: Hati-hati, Jangan Mendekat

"Saat gerimis, petir menyambar-nyambar di tengah laut, kemudian muncul pusaran puting beliung berekor yang menakutkan. Puting beliung tersebut berputar cepat dan bergerak ke utara dan barat Pulau Gili Ketapang," ujarnya, Kamis.

Gogon yang hampir tiap hari berendam bersama Komunitas Sahabat Laut di pantai, mengaku merinding ketika melihat fenomena alam itu.

Ini adalah kali pertamanya melihat fenomena waterspout.

Tak timbulkan korban jiwa

Kepala Satua (Kasat) Pol Airud Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo, AKP Slamet Prayitno menuturkan, kemunculan fenomena angin puting beliung di atas laut itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.

Selain itu, tidak ada rumah warga yang terdampak oleh kejadian alam tersebut.

Baca juga: Fenomena Waterspout di Banyuwangi, Terjadi 2 Menit dan Viral di Medsos, Berikut Penjelasan Ahli

"Memang benar angin puting beliung muncul di perairan Probolinggo sore tadi. Tidak menimbulkan korban maupun kerusakan,” ucapnya, dilansir dari TribunJatim.com.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: Andi Hartik), TribunJatim.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com