KOMPAS.com - Para peternak di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpaksa menjual ayam petelur yang masih produktif karena kandang rusak terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
Seorang peternak ayam petelur, Jali (50), mengatakan, kandang ayamnya hancur dilanda abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Korban Meninggal Bencana Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 43 Orang
“Kondisinya seperti ini, hancur tertimpa bencana. Daripada ayam-ayam ini mati, saya jual,” kata Jali seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/12/2021).
Jali memiliki sekitar 700 ekor ayam petelur produktif. Ayam itu baru bertelur kurang lebih dua bulan dengan hasil yang cukup baik.
Ia terpaksa menjual ayam tersebut dengan harga murah. Jali menjualnya dengan harga Rp 35.00 per ekor untuk disembelih.
Ayam itu dijual karena saat ini Jali tidak mampu merawat dan kesulitan membeli pakan.
Tindakan menjual ayam-ayam itu diambil daripada harus membiarkan ratusan ekor unggas itu mati. Ia berharap, ratusan ekor ayam itu bisa dijual agar dirinya bisa mendapatkan pemasukan.
“Bagi saya yang paling penting bisa terjual, daripada telantar ayam-ayam itu. Nanti dapat uang sedikit-sedikit untuk membayar utang,” ujarnya.
Jali menambahkan, ada seseorang yang membeli sejumlah ayam petelur miliknya senilai Rp 2,1 juta.
Pembeli itu berpesan agar Jali membagikan ayam yang telah dibeli kepada warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Tadi yang laku Rp 2,1 juta itu, pesan pembelinya untuk dibagikan sama orang yang membutuhkan dan tertimpa bencana. Ini amanah, saya akan melaksanakannya,” ujarnya.
Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada 4 Desember 2021 yang mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, kurang lebih pukul 15.20 WIB.
Kawasan Umbulan di Dusun Sumbersari terdampak letusan Gunung Semeru cukup parah. Tercatat ada 20 hektare lahan pertanian dan puluhan rumah rusak. Selain itu, ratusan warga juga harus mengungsi akibat bencana tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.