Sherly sendiri melakukan pumping ASI-nya sebanyak 12 kali dalam sehari, sehingga anaknya tak kekurangan stok.
Karena produksi ASI-nya banyak, ia bersedia mendonasikan ASI-nya kepada panti asuhan dan orang yang membutuhkan.
Terlebih lagi saat anaknya berusia enam bulan dan sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI, stok ASI-nya pun berlebih dan melimpah.
Di sanalah ide untuk menyumbangkan ASI ke Panti Asuhan tercipta.
"Kalau sudah seperti aku, sudah satu tahun lebih, boleh dikurangi, habis dua jam jadi tiga hingga enam jam sekali. Intinya lebih sesempat mungkin, karena ibarat orang sudah bangun fondasi rumah harus kuat. Meskipun enam jam sekali aku masih bisa mengeluarkan ASI sampai satu liter," ucap Sherly.
Perempuan kelahiran 14 Oktober 1994 ini menyarankan agar para ibu muda rajin mengonsumsi makanan berprotein tinggi, di antaranya sayur-mayur, daging, dan kacang-kacangan.
Baca juga: Waspada La Nina, Pemkot Surabaya Siagakan Personel Penanggulangan Bencana
Ia juga memberikan saran agar para ibu untuk melakukan istirahat yang cukup, karena kuantitas dan kualitas ASI juga tergantung dari vitalitas para ibu menyusui.
"Istirahat cukup dan tidak boleh banyak pikiran, tidak boleh capek. Karena itu berpengaruh jumlah kualitas ASI-nya. Mengurangi banyak hormon dan banyak istirahat. Meskipun sering pompa, tapi kurang istirahat jadinya tidak banyak juga ASI yang keluar," kata dia.
Karena itu, ia juga menyarankan bagi seorang ibu untuk tetap berolahraga.
Jika seorang ibu mengalami kelelahan secara fisik dan mental, hal itu bisa menyebabkan kuantitas dan kualitas ASI menurun.
Selain itu, seorang ibu yang menyusui juga tidak memeras otaknya hingga mengalami stres. Terlebih lagi, jika mereka memikirkan berat badannya.
"Olahraga juga perlu kalau ada waktu. Tapi, kuncinya yang paling penting adalah rutin pumping, istirahat cukup dan tidur cukup, tidak boleh banyak pikiran dan makan secukupnya," kata dia.
Untuk mengurangi kerja yang cukup berat, Sherly menyarankan para ibu muda untuk bekerja ringan, seperti yang ia lakukan saat pertama kalinya ia menyusui.
"Tapi, tidak boleh diet juga, karena kalau habis melahirkan itu pinginnya badannya kurus, seiring berjalannya waktu nanti kurus-kurus sendiri kok," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.