Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ambulans Tak Bisa Lewat Terhalang Demonstrasi, Ini Penjelasan PMII Sumenep

Kompas.com - 04/11/2021, 11:41 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan ambulans yang membawa pasien tak bisa lewat karena terhalang demonstrasi viral di media sosial.

Ambulans tersebut terhalang demonstrasi di depan Kantor Bupati Sumenep, Selasa (2/11/2021). Saat itu, mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep.

Dalam video yang viral itu terlihat seorang perempuan turun dari ambulans untuk meminta para mahasiswa memberi jalan. Mahasiswa terlihat tidak memberi jalan.

Lalu, dua laki-laki berpakaian putih ikut turun dari ambulans meminta mahasiswa memberi jalan. Namun, mahasiswa masih melanjtkan orasi. Video itu pun berakhir pada momen itu.

Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unija Sumenep Hafid mengatakan, video yang diunggah ke media sosial itu telah dipotong.

Baca juga: Cerita Dokter RS Terapung Unair Jalankan Misi ke 12 Pulau Kecil di Sumenep, Berantas Hoaks hingga Vaksinasi 3.000 Warga

Video yang dipotong itu membuat masyarakat salah paham mengenai kondisi tersebut.

"Yang viral itu videonya sudah dipotong sehingga persepsi masyarakat bahwa mahasiswa tidak memberi jalan kepada ambulans," kata Hafid saat dikonfirmasi lewat telepon, Rabu (3/11/2021).

Hafid mengatakan, ambulans itu melintas dengan aman melewati mahasiswa yang sedang berdemo.

"Video lengkap sampai ambulans itu melintas aman, ada pada kami," kata Hafid.

Dalam video yang utuh, kata dia, terlihat mahasiswa mahasiswa memberi jalan. Hanya saja, ambulans tak bisa melintas dengan lancar di melewati mahasiswa yang berdemo.

 

Saat itu, mahassiwa sedang serius berorasi. Sehingga, mereka tidak tahu ada ambulans yang membawa pasien hendak melewati jalan.

"Namanya demonstrasi, tidak mungkin langsung bubar karena ada ambulans. Mahasiswa harus ditertibkan terlebih dahulu. Apalagi, di tengah jalan ada pembakaran ban sehingga ambulans yang mau lewat harus hati-hati juga," ungkap dia.

Polisi seharusnya menutup jalan

Hafid mengingatkan, seharusnya Satlantas Polres Sumenep menutup sementara jalan lokasi unjuk rasa.

Pemberitahuan aksi, kata dia, telah disampaikan kepada polisi beberapa hari sebelumnya. Namun, saat aksi digelar, tak ada satu pun polisi yang mengatur lalu lintas di lokasi.

Baca juga: Video Viral Ambulans Tak Bisa Melintas Terhalang Demo Mahasiswa, Ini Penjelasannya

Sehingga, kendaraan lalu lalang di dekat demonstran.

Ketua PMII minta maaf

Ketua PMII Cabang Sumenep Qudsi meminta maaf atas peristiwa terebut. Ia menegaskan, mahasiswa tak berniat mengadang ambulans yang hendak lewat.

Ia juga menambahkan, video yang diunggah ke media sosial itu telah dipotong, tidak memperlihatkan kejadian utuh di lapangan.

"Tidak ada penghadangan ambulans. Video itu disebarkan dalam keadaan tidak utuh," ungkap Qudsi melalui telepon seluler.

(KOMPAS.com - Penulis: Taufiqurrahman | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Banjir dan Longsor di Lumajang, 11 Rumah Warga Rusak

Update Banjir dan Longsor di Lumajang, 11 Rumah Warga Rusak

Surabaya
Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com