Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petirtaan Diduga Era Kerajaan Majapahit Awalnya Merupakan Sendang

Kompas.com - 14/09/2021, 13:31 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Temuan petirtaan atau kolam pemandian yang diperkirakan tinggalan era Kerajaan Majapahit di Dusun Rejosari, Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik, awalnya diketahui warga setempat merupakan sendang.

Kepala Desa Sumberame Sueb Wahyudi mengatakan, di lokasi temuan petirtaan tersebut sebelumnya merupakan sendang desa setempat.

Sendang ini sudah diketahui sejak lama, kendati tatanan batu bata kuno terstruktur baru terlihat mulai jelas saat dilakukan pengerukan beberapa hari lalu.

"Di lokasi itu memang ada sendang, sudah ada sejak dulu. Tapi, tampak menyerupai petirtaan seperti peninggalan zaman Majapahit itu, ya setelah dilakukan pengerukan," ujar Sueb, saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Diduga Petirtaan Era Kerajaan Majapahit Ditemukan di Gresik

Sueb menuturkan, lokasi sendang tersebut dikenal warga telah turun-temurun, dengan debit air yang ada dikatakan tidak pernah surut kendati saat musim kemarau.

Bahkan, warga setempat memang sudah sempat curiga jika di lokasi penemuan terdapat benda bersejarah tinggalan zaman dahulu.

"Sudah tampak sedikit, namun mulai lebih jelas lagi ya saat dilakukan pengerukan itu. Sebab, di sekitar lokasi, warga juga sempat menemukan seperti lumpang dan kalung kuno. Tapi itu sudah lama sekali, mungkin saat saya masih anak-anak," kata Sueb.

Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik Khairil Anwar, ketika dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya saat ini masih menuju ke lokasi ditemukannya pertirtaan diduga peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.

 

"Ini mau menuju ke lokasi. Mungkin nanti setelah melihat secara langsung, kami bisa memberikan gambarannya," ucap Khairil.

Sebelumnya, keterangan dari @muhammad_aliful_hidayah yang diunggah dalam Instagram @gresiknews sempat menyebut, petirtaan kuno tersebut memiliki ukuran sekitar 12x8 meter di bawah sebatang pohon beringin besar yang berusia ratusan tahun, yang tumbuh di lahan negara.

Baca juga: Jatim Sering Mendung dan Hujan meski Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Dugaan pertirtaan tersebut mengarah pada tinggalan era kerajaan Majapahit, lantaran susunan batu yang ditemukan di lokasi sepintas mirip dengan kolam pemandian pada masa Kerajaan Majapahit.

Kendati untuk kepastian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh tim ahli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com