Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah Tangkap Peternak yang Bentangkan Poster di Blitar, Kapolres: Ini Pengamanan...

Kompas.com - 09/09/2021, 05:45 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kapolres Blitar AKBP Yudhi Hery Setiawan akhirnya angkat bicara terkait penangkapan seorang pria yang tiba-tiba membentangkan poster saat rombongan Presiden Joko Widodo lewat di Jalan Moh Hatta, Blitar.

Pria yang diketahui seorang peternak itu membentangkan poster bertuliskan, "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung Dengan Harga Wajar".

Yudhi membantah polisi menangkap peternak tersebut. Tindakan yang dilakukan polisi saat itu bukan penangkapan, tetapi pengamanan.

"Kalau penangkapan itu harus ada surat penangkapan dan penahanannya. Ini pengamanan bukan penangkapan," ujar Yudhi di Blitar, Rabu (8/9/2021).

Tindakan itu dilakukan polisi untuk mengetahui identitas pria tersebut.

"Kenapa kita amankan, pertama kita ingin tahu siapa identitas yang bersangkutan," kata Yudhi.

Baca juga: Pria di Blitar Ditangkap Usai Bentangkan Poster Saat Rombongan Presiden Lewat, Ini Isi Pesannya...

Yudhi mengaku, polisi sengaja membawa pria pembentang poster itu agar tidak memancing perhatian warga sekitar. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan kerumunan yang berpotensi melangar protokol kesehatan.

Polisi mengamankan pria pembentang poster ke arah Jokowi di Jalan Moh Hatta, Kota Blitar, Selasa (7/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Polisi mengamankan pria pembentang poster ke arah Jokowi di Jalan Moh Hatta, Kota Blitar, Selasa (7/9/2021)

Menurut Yudhi, pria itu merupakan seorang peternak ayam berinisial S yang berasal dari Kabupaten Blitar. Hal itu diketahui setelah polisi mengecek ke asosiasi peternak ayam.

"Kita crosscheck dan pastikan dia memang peternak," kata Yudhi.

Setelah setengah jam usai dibawa polisi, S kemudian diantar pulang oleh petugas.

"Sekitar 30 menitan kemudian kita lepaskan. Nyatanya setelah kita tanya identitasnya di kantor, kita tanya tujuannya, ya sudah, kita antar pulang," kata dia.

Tindakan S tidak membahayakan keamanan Presiden

Sementara itu, Komandan Kodim 0808/Blitar Letkol Inf Didin Nasruddin Darsono mengatakan, tindakan S membentangkan poster seorang diri tidak membahayakan keamanan Presiden.

 

Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan dan Komandan Kodim 0808 Blitar Letkol Inf. Didin Nasruddin Darsono memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (8/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan dan Komandan Kodim 0808 Blitar Letkol Inf. Didin Nasruddin Darsono memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (8/9/2021)
Dalam konteks prosedur pengamanan Presiden, aparat keamanan akan menindak tegas seseorang jika membawa senjata dan hal lain yang bisa membahayakan keamanan Presiden.

"Kalau tulisan itu kadang-kadang kita lihat-lihat dulu, kita petani (teliti) satu-satu," ujarnya.

Didin memaklumi tindakan yang diambil personel Polres Blitar dengan membawa pria itu. Apalagi, S muncul secara tiba-tiba.

"Masalahnya kemarin itu dia munculnya tiba-tiba," ujarnya.

Didin menegaskan, aparat keamanan di Blitar baik TNI dan Polri terus mengonsultasikan penyelenggaraan pengamanan kunjungan Presiden Jokowi ke Paspampres dan bagian protokoler kepresidenan.

Baca juga: Polisi Ternyata Bujuk Peternak Ayam Jangan Aksi Bentang Poster ke Jokowi, Mengapa?

"Intinya yang dikehendaki (pihak protokoler) adalah bagaimana tetap kegiatan pengamanan namun tetap membuat nyaman masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, seorang pria membentangkan poster saat rombongan Presiden Jokowi melintas pelan meninggalkan lokasi vaksinasi di area parkir PIPP menuju Makam Bung Karno, Selasa (7/9/2021) sore.

Poster yang dibentangkan pria itu berbunyi 'Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar'.

Beberapa detik kemudian, seorang warga yang mengaku ketua paguyuban penarik becak segera merebut poster itu.

Polisi kemudian menggelandang pria itu menuju ke sebuah mobil dan membawanya ke Kantor Polres Blitar Kota.

(KOMPAS.com/Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com