Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sidoarjo: Pasien Covid-19 yang Isoman Jangan Takut Dipindahkan ke Tempat Isoter

Kompas.com - 19/08/2021, 19:57 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta warga yang sedang menjalani isolasi mandiri tak takut ketika dipindahkan kek tempat isolasi terpusat (isoter).

Kebijakan itu diambil untuk memutus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo.

"Masyarakat diminta tidak takut untuk pindah ke isoter. Sebab, fasilitas yang disediakan terjamin. Mulai dari makanannya, pemenuhan gizi dan vitamin serta tenaga kesehatannya disediakan semua," kata Gus Muhdlor di Sidoarjo seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/8/2021).

Gus Muhdlor mengatakan, Pemkab Banyuwangi akan bergerak aktif menjemput pasien isoman.

"Ini yang mungkin masyarakat sedikit ketakutan. Kami pastikan fasilitas yang ada di tempat sangat mumpuni," ujarnya.

Baca juga: Sederet Temuan Beras Bansos Tak Layak Konsumsi di Sidoarjo dan Bangkalan, Berbau Busuk hingga Berkutu

Gus Muhdlor menambahkan, isolasi terpusat akan menekan case fatality rate (CFR) atau kasus angka kematian akibat Covid-19.

Menurutnya, CFR meningkat karena faktor keterlambatan pengananan kesehatan warga yang sedang isoman. Beberapa kasus kematian, kata dia, pasien tiba di rumah sakit saat kondisi sudah buruk.

"Ketika berada di isoter-isoter ini, dengan adanya perawat dan nakes yang ada, hal-hal seperti itu dapat dihindari," ucapnya.

Gus Muhdlor menekankan, terinfeksi Covid-19 bukan aib. Oleh karena itu, pasien positif Covid-19 lebih baik dirawat di tempat isoter agar tidak menularkan ke keluarga.

 

Pemkab Sidoarjo menyediakan sembilan lokasi isoter yang tersebar berbagai tempat dengan kapasitas seluruhnya mencapai 480 tempat tidur.

"Di tingkat kecamatan lewat Danramil, Kapolsek serta Camat, bertiga menjadi leading sektor di tingkat kecamatan akan melakukan penjemputan dan diarahkan ke isoter terdekat, datanya dari bidan desa atau lurah setempat," katanya.

Ia mengkhawatirkan warga yang sedang isoman menjadi penyebab klaster baru, yakni klaster keluarga.

Baca juga: Bupati Nganjuk Nonaktif Segera Diadili di Pengadilan Tipikor Surabaya

Menurutnya, klaster baru seperti ini harus diantisipasi dengan melakukan pemindahan, apalagi penyebaran Covid-19 varian delta sangat cepat penularannya.

"Bayangkan ada rumah kecil sepetak enam orang, kemudian salah satunya positif dan tidak diambil, saya yakin enam-enamnya juga positif karena penyebaran COVID-19 varian delta ini cukup cepat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com