Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Jualan Setelah Ditipu Pembeli dengan Uang Palsu Rp 100.000, Sumarmi: Saya Istirahat

Kompas.com - 08/08/2021, 23:44 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Lapak yang biasa ditempati Sumarmi di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kosong beberapa hari terakhir.

Pada Jumat (6/8/2021) siang saat pasar hendak bubar, Sumarmi yang merupakan penjual umbi-umbian di Pasar Mojo terduduk lesu setelah ditipu salah satu pembeli.

Pembeli yang membeli dua kilogram ubi seharga Rp 10.000 itu memberikan uang pecahan Rp 100.000. Sumarmi pun memberikan kembalian senilai Rp 90.000 dalam transaksi jual beli tersebut.

Namun, setelah pembeli tersebut pergi, Sumarmi sadar ada yang ganjil. Uang yang dipegangnya itu ternyata tak seperti pecahan Rp 100.000 pada umumnya.

Ia pun bertanya kepada pedagang lain. Dari situ, diketahui uang tersebut palsu.

Baca juga: Sumarmi, Nenek Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000, Tidak Terlihat Berjualan

Sumarmi sempat mencoba mengejar pembeli tersebut. Namun, pelaku sudah pergi menggunakan sepeda motor.

Sehari setelah insiden itu, terpal biru yang biasa menjadi alas lapak umbi-umbian Sumarmi tak terlihat. Pedagang itu juga tak berada di pasar.

Saat dihubungi Kompas.com, Sumarmi mengaku sengaja beristirahat di rumah.

"Saya istirahat," kata Sumarmi kepada Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

"Uang Rp 100.000 bisa membeli sekarung ubi"

Sumarmi telah lama berjualan umbi-umbian. Namun, ia baru berjualan sekitar tujuh bulan di Pasar Mojo.

 

Sumarmi tak hanya menjual ubi, tetapi juga ketela dan labu. Barang dagangan itu dibeli suami Sumarmi di pasar besar.

"Suami saya enggak kerja. Aktivitasnya bantu-bantu saya mempersiapkan barang dagangan," ujar Sumarmi.

Sumarmi mengaku, keuntungan berjualan ubi tidak banyak. Untuk satu kilogram ubi, Sumarmi bisa mendapat keuntungan Rp 1.000.

Baca juga: Tertipu Uang Palsu, Sumarmi: Rp 100.000 Bisa Dapat Ubi Sekarung, Itu Biasanya Baru Habis 5 Hari

Sehingga, kerugian akibat pembeli yang menggunakan uang palsu itu begitu terasa bagi Sumarni yang merupakan tulang punggung keluarga tersebut.

"Uang Rp 100.000 bisa dapat ubi sekarung. Sekarung itu biasanya baru habis lima hari," ungkapnya.

(KOMPAS.com/M Agus Fauzul Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com