Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Arya Mengaku Diusir Warga Saat Isoman: Sedih, tapi Ya Sudah, Memang Risiko Nakes...

Kompas.com - 13/07/2021, 15:15 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan seorang tenaga kesehatan PSC Kabupaten Ngawi bernama Arya diusir warga viral di media sosial.

Arya mengaku diusir saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Warga memintanya pindah dari rumah itu.

Dalam video berdurasi satu menit 30 detik itu, Arya sedang mengemasi barang-barang untuk keluar dari rumah.

Arya mengaku sedih dengan perlakuan yang diterimanya, tetapi ia mengaku ikhlas.

“Sedih sih, tapi ya sudah lah diterima memang sudah risiko tenaga kesehatan,” kata Arya seperti dikutip Kompas.com dari video tersebut, Senin (12/7/2021).

Positif Covid-19 dan isolasi mandiri

Berdasarkan video itu, Arya menceritakan, ia dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Juli 2021.

Arya yang mengalami gejala ringan memutuskan menjalani isolasi mandiri. Namun, warga tak terima dengan keputusannya.

Baca juga: Sediakan Makanan Murah di Tengah Pandemi, Warung Ini Jual Soto Ayam Rp 2.000 Per Porsi

“Ini tadi ada masyarakat menyuruh kami dan mengusir kami untuk pindah. Kami siap siap diusir,” kata Arya.

Padahal, rumah yang ditempati Arya merupakan milik pribadi. Namun, warga tetap mengusirnya karena masalah alamat domisili di kartu tanda penduduk (KT).

“Ini tanggal 9, saya berniat isolasi di rumah saya, tapi saya belum punya KTP asli wilayah sini, tapi ini asli rumah kami,” katanya.

Arya mengaku sedih dengan perlakuan itu. Apalagi dirinya merupakan tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan untuk menangani Covid-19.

Di akhir video, Arya meminta masyarakat mendoakan kesehatan seluruh tenaga medis di Indonesia.

Saat dikonfirmasi lewat telepon, Arya membenarkan video itu dibuat saat mempersiapkan barang-barang untuk pindah ke rumah sakit lapangan RSUD Ngawi.

Saat itu, Arya dijemput sejumlah rekannya sesama tenaga kesehatan di PSC Kabupaten Ngawi.

“Video itu saya buat setelah menerima ancaman dari warga saat persiapan untuk pindah ke RSUD,” ujar Arya saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa.

 

Arya mengaku telah tinggal di rumah itu selama 1,5 tahun terakhir.

Tanggapan Satgas Covid-19 Ngawi

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi Prilla Yudha Putra telah mengambil langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Prilla mengatakan, insiden itu terjadi di Desa Gandong, Kabupaten Ngawi.

Baca juga: Viral, Video Seorang Tenaga Kesehatan Mengaku Diusir Warga Saat Isolasi Mandiri

Satgas desa dan kecamatan, kata Prilla, akan melakukan edukasi terhadap warga terkait pelaksanaan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.

“Kita terus mengedukasi warga, tidak perlu disikapi dengan ketakutan yang berlebihan. Info dari camat, kebetulan Desa Gandong itu desa yang masih zero Covid-19,” katanya.

(KOMPAS.com/Sukoco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com