KOMPAS.com - Sebuah foto memperlihatkan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya penuh dengan jenazah viral di media sosial.
Juru bicara Satgas Kuratif Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril Alfarabi membenarkan foto yang viral tersebut. Ia juga telah mendapat konfirmasi dari RSUD dr Soetomo.
Menurut Jibril, penumpukan jenazah pasien Covid-19 itu terjadi karena peningkatan kasus Covid-19 di Jatim, khususnya Surabaya.
Selain itu, mayoritas pasien Covid-19 yang tiba di rumah sakit dalam keadaan buruk. Sehingga, tenaga medis kesulitan menangani.
"Banyak pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi saturasi yang sudah jelek. Sehingga banyak yang meninggal di IGD," kata Jibril saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (2/7/2021).
Untuk mencegah hal itu, Pemprov Jatim telah menambah kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 tanpa gejala hingga bergejala ringan.
Baca juga: Nyaris Roboh 2 Kali Diguncang Gempa, Rumah Nenek Tukinem Kini Berdiri Kokoh
"Saat ini kami memperluas ruang isolasi, saat ini kita punya Asrama Haji dan BPWS yang bisa menampung pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan. Ini adalah upaya yang telah kami lakukan," kata dia.
Jibril mengatakan, pasien positif Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan bisa langsung menjalani isolasi di RS Asrama Haji dan BPWS.
Sehingga, para pasien positif Covid-19 bisa terpantau dengan baik oleh tim medis.
Apalagi, dua tempat isolasi yang baru dibuka itu masih terisi sekitar 10 persen dari total kapasitasnya.
"Kapasitas BPWS dan Asrama Haji masih terisi 10 persen saja, ini bisa dioptimalkan supaya pasien positif termonitor dan ditangani dengan baik. Supaya tidak ada kondisi perburukan dan tidak terlambat mendapatkan penanganan," jelas Jibril.