KOMPAS.com - Massa yang menamakan dirinya Koalisi Masyarakat Madura Bersatu berdemonstrasi di depan kantor Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6/2021).
Ada tiga tuntutan yang diserukan dalam aksi bertajuk “Demonstrasi Akbar Madura Melawan”.
Tuntutan tersebut yaitu menghentikan penyekatan yang diskriminatif, lakukan saja swab antigen di tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Surabaya.
Mereka juga menuntut Wali Kota Surabaya untuk minta maaf kepada warga Madura.
Baca juga: Demonstrasi Tolak Penyekatan, Warga Madura: Kami Bisa Mati Bukan karena Virus tapi Kelaparan
"Kalau Pak Wali Kota ingin melakukan swab silakan di tempat keramaian lainnya. Jika tetap kebijakan swab ini tetap berlangsung hingga 1-2 minggu ke depan maka warga Madura bukan mati karena virus Covid-19, tapi karena kelaparan tidak bisa bekerja," ujar koordinator aksi, Ahmad Annur, dalam orasinya.
Dia juga meminta agar pos penyekatan Suramadu sisi Surabaya dibubarkan dan dihentikan.
"Bubarkan pos penyekatan karena banyak dampak yang dialami warga Madura, mulai dari sakit yang dialami warga Madura yang bekerja di Surabaya dikarenakan setiap hari harus di-swab, hingga melemahnya ekonomi di Madura," lantangnya.
Baca juga: Usai Temui Demonstran yang Tolak Penyekatan, Ini Kata Wali Kota Surabaya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.