Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Suheri, Satu-satunya PNS di KRI Nanggala-402, Dikenal sebagai Ahli Torpedo

Kompas.com - 30/04/2021, 10:04 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Suheri merupakan satu-satunya pegawai negeri sipil (PNS) yang menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402. Kapal selam itu tenggelam di perairan utara Bali.

Terdapat 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur setelah kapal selam itu tenggelam.

Puluhan awak itu terdiri dari seorang komandan satuan, 49 anak buah kapal, dan tiga personel arsenal.

Dikutip dari Suryamalang.com, Keberadaan Suheri di kapal selam buatan Jerman itu sebagai personel arsenal. Pria itu memiliki kemampuan khusus yang diakui oleh TNI Angkatan Laut.

Meski bukan tentara, Suheri merupakan ahli senjata torpedo. Sehingga, dirinya sering diikutsertakan dalam latihan dan tugas pasukan kapal selam.

Pria yang tinggal di Kota Surabaya itu telah menjadi PNS sejak 1991.

Baca juga: Upacara Ini sebagai Wujud Cinta kepada Prajurit KRI Nanggala-402 yang Telah Gugur

Akun Instagram Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) juga mengucapkan duka cita terkait gugurnya Suheri.

Dalam unggahannya, Kemenpan-RB menyebut Suheri sebagai seorang PNS di lingkungan TNI AL.

Suheri disebut menjabat sebagai Asembling-Diasembling pada Subbag Senjata Khusus Torpedo, Bagian Uji Coba di Arsenal Dinas Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal) Markas Besar Angkatan Laut (Mabes AL).

Dalam postingannya, akun Kemenpan-RB turut berbangga pernah memiliki PNS yang berperan penting dalam persenjataan torpedo di setiap operasi kapal selam RI.

"Terima kasih atas sumbangsihnya dalam mendukung pertahanan dan kedaulatan Indonesia," tulis @kemenpanrb pada, Rabu (28/4/2021).

Meninggalkan istri dan tiga anak

Ayah kandung Suheri, Untung (71), tak menyangka dengan kepergian anaknya. Menurutnya, Suheri sempat pamit sebelum bertugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Surabaya
Suami Istri Pemudik Alami Kecelakaan di Kota Batu, Istri Kritis

Suami Istri Pemudik Alami Kecelakaan di Kota Batu, Istri Kritis

Surabaya
Gempa M 5,0 Guncang Tuban, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Tuban, Tak Berisiko Tsunami

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com