Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Personal Trainer Tusuk Anggota Gym hingga Tewas, Dendam hingga Menyesal

Kompas.com - 28/04/2021, 10:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

2. Beli pisau di supermarket

Karena merasa keluarganya diancam dan sudah memiliki dendam sejak lama. Pelaku akhirnya memutuskan untuk menghabisi nyawa korban.

Pelaku kemudian membeli pisau di sebuah supermarket yang tak jauh dari pusat kebukaran itu.

"Tersangka mempunyai iktikad, rencana, untuk melakukan pembunuhan dengan membeli pisau. Jadi sebelumnya dia sudah merencanakan itu (pembunuhan), dan dia menghabisi korban karena sudah dendam kesumat," ujarnya.

Baca juga: Anggota Gym Tewas Usai Ditusuk oleh Personal Trainer, Polisi: Tersangka Dendam sejak Lama

 

3. Korban ditusuk 17 kali hingga akhirnya tewas

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Setelah membeli pisau, saat korban akan pulang dari gym, pelaku langsung mengadangnya sehingga keduanya terlibat cekcok.

Saat itu, pelaku sudah menyiapkan pisau yang diselipkannya di balik bajunya.

"Pada waktu cekcok, korban langsung ditusuk sebanyak 17 kali. Penusukan itu di antaranya dilakukan di bagian leher, punggung, perut, paha kiri, dan dada," ujarnya.

Akibat penusukan itu, korban jatuh ke lantai. Saat dilarikan ke rumah sakit, korban sudah mulai kehabisan darah.

"Sampai di rumah sakit dan saat dilakukan pertolongan pertama, korban meninggal dunia," katanya.

Setelah menusuk korban, pelaku tidak melarikan diri dan tetap berada di dalam gym hingga akhrinya E ditangkap polisi.

Atas perbuatannya, pelaku terancam dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan/atau Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan ancaman hukuman 15 sampai 20 tahun penjara. 

Baca juga: Kata-kata Ini yang Buat Personal Trainer Tusuk Anggota Gym hingga Tewas

 

4. Pengakuan pelaku

Ilustrasi bullying.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bullying.

Sementara itu, kepada polisi, E mengaku kesal dengan sikap korban yang selalu mem-bully-nya.

Kata E, sebenarnya ia berniat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan dengan korban. Namun, korban tak memiliki niat yang sama dan justru bersikap arogan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com