Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muntah Darah 5 Hari Setelah Vaksin Covid-19, Mario Ternyata Infeksi Paru-paru, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 14/04/2021, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mario Tri Atnarto, tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan muntah darah dan tak sadarkan diri pada Senin (12/4/2021).

Mario adalah warga Dusun Tengah, desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan.

Lima hari sebelum kejadian tersebut, Mario menerima dosis kedua vaksin Covid-19 tepatnya pada Rabu (7/4/2021).

Namun setelah menerima vaksin kedua, Mario sering tidur bahkan ia tak melakukan aktivitas apapun termasuk tak masuk kantor.

Baca juga: Bukan Akibat Vaksin Covid-19, Pria di Pamekasan Muntah Darah Usai Disuntik, Ini Faktanya

Kondisi Mario semakin menurun hingga ia muntah darah dan tak sadarkan diri pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Oleh keluarga, Mario langsung dibwa ke Puskesmas Larangan Badung.

“Karena kondisinya drop dan muntah darah, langsung saya bawa ke Puskesmas Larangan Badung menggunakan mobil keluarga,” ujar Tabri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Ia mengatakan saat di puskesmas, tenaga medis yang ada kesulitan menusukkan jarum suntik. Saat itu, perawat menduga pasien mengalami pembekuan darah.

Baca juga: Lima Hari Usai Divaksin, Mario Alami Muntah Darah, Kepala Puskesmas: Tidak Berkorelasi dengan Vaksinasi

“Kata perawat Puskesmas ada pembekuan darah. Namun setelah dicoba beberapa kali, akhirnya jarum suntik bisa masuk,” imbuh Tabri.

Ia mengatakan Mario bercerita jika tak merasakan gejala apapun setelah vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Mario juga tak merasakan gejala saat 30 menit observasi setelah suntikan vaksin dosis kedua. Namun gejala kantuk berat mulai dirasakan setelah ia pulang ke rumah.

Sementara itu Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono mengatakan Mario menerima vaksin Sinovac dan saat ini, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut.

“Masih diselidiki oleh Dinkes Pamekasan. Yang jelas, jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac, bukan jenis lain,” kata Sigit saat dikonfirmasi.

Baca juga: Pria di Pamekasan yang Muntah Darah Bukan karena Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Kepala Puskemas

Sempat dikira TBC, ada infeksi paru-paru

Ilustrasi masker melindungi saat batuk dan mencegah penularan virus corona.Shutterstock Ilustrasi masker melindungi saat batuk dan mencegah penularan virus corona.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Larangan Siti Mudrihatun mengatakan pasien Mario sempat diduga terkena TBC.

Ia menjelaskan saat datang ke puskesmas, Mario dalam keadaan batuk berdarah namun secara fisik ia normal.

Setelah uji lab ditemukan infeksi paru-paru.

“Awalnya kami menduga penyakitnya TBC. Namun setelah uji lab ada infeksi paru-paru,” ujar Siti Mudrihatun saat dihubungi lewat ponsel, Selasa.

Baca juga: Sampel Swab Pegawai di Kota Blitar yang Positif Covid-19 Setelah Vaksin Dikirim ke Kemenkes

Ia juga menjelaskan jika Mario sudah batuk sebelum disuntik vaksin dosis pertama. Namun karena dianggap batuk biasa, Mario mengabaikannya.

Saat kondisi batuknya semakin parah dan disertai darah, keluarga baru membawa Mario ke puskesmas.

“Tidak ada korelasinya antara vaksinasi dengan penyakit yang dialami pasien saat ini,” jelas Siti.

Baca juga: 14 Pegawai Positif Covid-19 Sepekan Setelah Vaksin, Ini Kata Kepala DPMTKPTSP Kota Blitar

Dokter yang akrab dipanggil Icha ini mengatakan Mario sedang menjalani perawatan di puskesmas. Ia tak direkomendasikan pulang karena infeksinya masih cukup tinggi.

“Nanti kami evaluasi lagi perkembangan penyakitnya. Kalau sudah normal lagi, baru bisa pulang,” imbuh Icha.

Namun menurutnya, kondisi Mario sudah mulai membaik dan batuknya sudah tak lagi berdarah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com